LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI
TUMBUHAN
FOTOSINTESIS TUMBUHAN
Tanggal
Praktikum, 12 April 2012
Disusun
Oleh :
1. Alamil
Huda (081014007)
2. A.
Kharish Fahmi (081014009)
3. Cipto
Dwi Handono (080710470)
4. Eko
Prasetyo N.S.W. (081014066)
5. Muhammad (081014102)
6. Syaiful
Yahya (081014072)
1.
TUJUAN
·
Mengetahui pigmen yang berperan dalam proses
fotosintesis.
·
Mengukur kadar klorofil pada daun dengan
spektrofotometer.
2.
TINJAUAN
PUSTAKA
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya,
dan sintesis yang berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai
suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber
energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya
suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas
beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda,
sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda (Salisbury,
1995).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang
kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat
dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya
mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam
mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur
membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi
karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar
dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida (Kimball,1992).
Fotosintesis
sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan karbondioksida
serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya matahari
yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis
dengan suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun
dengan bantuan cahaya matahari(Kimball,1992).
Organisasi
dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti hentinya.
Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat.
Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan
memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya (Kimball, 1992). Untuk
mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis
dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan
variasi cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan
larutan JKJ untuk memperoleh hasil dan data yang bervariasi
antara
daun tumbuhan sampel (Ellis,1986).
Pada
proses fotosintesa, terjadi penangkapan energi cahaya oleh zat hijau daun untuk
pembentukan bahan organik. Fotosintesa hanya terjadi pada tanaman yang memiliki
sel-sel hijau termasuk pada beberapa jenis bakteri. (Darmawan dan Baharsyah,
1983).
Aksi
dari cahaya hijau dan kuning yang menyebabkan fotosistem pada tumbuhan tingkat
tinggi dan penyerapan panjang gelombang ini oleh daun sebenarnya relatif
tinggi, lebih tinggi dari yang ditampakkan pada spektrum serapan klorofil dan
karotenoid. Tetapi, bukan berarti bahwaada pigmen lain yang berperan menyerap
cahaya tersebut. Alasan utama mengapa spektrum aksi lebih tinggi dari spektrum
serapan adalah karena cahaya hijau dan kuning yang tidak segera diserap akan
dipantulkan berulang-ulang di dalam sel fotosintetik sampai akhirnya diserap
oleh klorofil dan menyumbangkan energi untuk fotosintesis. (Lakitan, 2007).
Laju fotosintesis berbagai
spesies tumbuhan yang tumbuh pada berbagai daerah yang berbeda seperti gurun
kering, puncak gunung, dan hutan hujan tropika, sangat berbeda. Perbedaan ini
sebagian disebabkan oleh adanya keragaman cahaya, suhu, dan ketersediaan air,
tapi tiap spesies menunjukkan perbedaan yang besar pada kondisi khusus yang
optimum bagi mereka. Spesies yang tumbuh pada lingkungan yang kaya sumberdaya
mempunyai kapasitas fotosintesis yang jauh lebih tinggi daripada spesies yang
tumbuh pada lingkungan dengan persediaan air, hara, dan cahaya yang terbatas.
(Salisbury dan Ross, 1995).
Pada
saat melakukan fotosintesis makhluk hidup memerlukan sumber cahaya atau energy
cahaya, cahaya ini adalah cahaya matahari. Klorofil berfungsi dalam penyerapan energy
cahaya ini. Selain itu proses fotosintesis juga membutuhkan bahan lain yaitu
gas CO2 (karbondioksida) dan H2O (air). Hasil akhir dari fotosintesis
adalah karbohidrat dan oksigen.Karbohidrat yang pertama dibentuk adalah
glukosa. Persamaan fotosintesis adalah:
Karbondioksida (6CO2) + air (6H2O) + cahaya à Glukosa (C6H12O6) + oksigen (6O2) + H2O
Laju fotosintesis dipengaruhi oleh berbagai
factor, diantaranya adalah: Suhu, intensitas
cahaya, kadar CO2
Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi
pada tumbuhan yang berklorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari
(dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH).
Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan
karbon dioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa
dari energi dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan
tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis. (Devlin, 1975).
Klorofil
adalah pigmen hijau fotosintetis yang terdapat dalam tanaman, Algae dan
Cynobacteria. nama "chlorophyll" berasal dari bahasa Yunani kuno :
choloros= green (hijau), and phyllon= leaf (daun). Fungsi krolofil pada tanaman
adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses
fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman mensintesis karbohidrat
(gula menjadi pati), dari gas karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar
matahari. (Subandi, 2008).
Klorofil merupakan pigmen hijau
tumbuhan dan merupakan pigmen yang paling penting dalam proses fotosintesis.
Sekarang ini, klorofil dapat dibedakan dalam 9 tipe : klorofil a, b, c, d, dan
e. Bakteri klorofil a dan b, klorofil chlorobium 650 dan 660. klorofil a
biasanya untuk sinar hijau biru. Sementara klorofil b untuk sinar kuning dan
hijau. Klorofil lain (c, d, e) ditemukan hanya pada alga dan dikombinasikan
dengan klorofil a. bakteri klorofil a dan b dan klorofil chlorobium ditemukan
pada bakteri fotosintesin. (Devlin, 1975).
Klorofil pada tumbuhan ada dua
macam, yaitu klorofil a dan klorofil b. perbedaan kecil antara struktur kedua
klorofil pada sel keduanya terikat pada protein. Sedangkan perbedaan utama
antar klorofil dan heme ialah karena adanya atom magnesium (sebagai pengganti
besi) di tengah cincin profirin, serta samping hidrokarbon yang panjang, yaitu
rantai fitol. (Santoso, 2004).
Struktur
klorofil berbeda-beda dari struktur karotenoid, masing-masing terdapat penataan
selang-seling ikatan kovalen tunggal dan ganda. Pada klorofil, sistem ikatan
yang berseling mengitari cincin porfirin, sedangkan pada karotoid terdapat
sepasang rantai hidrokarbon yang menghubungkan struktur cincin terminal. Sifat
inilah yang memungkinkan molekul-molekul menyerap cahaya tampak demikian
kuatnya, yakni bertindak sebagai pigmen. Sifat ini pulalah yang memungkinkan
molekul-molekul menyerap energi cahaya yang dapat digunakan untuk melakukan
fotosintesis. Persamaan antara spektrum tindakan fotosintesis dan spektrum
absorbsi klorofil menunjukkan bahwa dalam proses itu pigmen yang paling penting
ialah klorofil. Akan tetapi kedua spektrum itu tidak sama. Energi diserap oleh
karotenoid diteruskan klorofil a, disini energi digunakan dalam fotosintesis.
Klorofil b mempunyai fungsi yang sama. (Santoso, 2004).
Klorofil akan memperlihatkan
fluoresensi, berwarna merah yang berarti warna larutan tersebut tidak hijau
pada cahaya yang diluruskan dan akan merah tua pada cahaya yang dipantulkan.
(Noggle dan Fritz, 1979).
3.
ALAT
a)
Pemisahan pigmen fotosintesis
·
Mortar dan penggerusnya
·
Cawan petri
·
Jepitan kertas
·
Statif
·
Silet
·
Benang
b)
Pengukuran kadar klorofil dengan
spektrofotometer
·
Mortar dan penggerusnya
·
Labu ukur 100mL
·
Tabung cuvet
·
Saringan buchnes
·
Botol aspirator
·
Pompa vakum
·
Kertas saring
·
Spektrofotometer
·
Tabung konikel
·
Sentrrifuge
4.
BAHAN
a)
Pemisahan
pigme fotosintesis
·
Alkohol
95 %
·
Kertas
saring (ukuran 3x15 cm)
·
Daun
Ixora javanica.
b)
Pengukuran
kadar klorofil dengan spektrofotometer
·
Alkohol
95 %
·
Daun
Ixora javanica.
5.
PROSEDUR
KERJA
A.
Pemisahan
pigmen fotosintesis dengan kromatografi kertas
1)
Mengambil 5 gram dan kemudian gerus
dalam mortal dengan menuangi 25ml alkohol 95% atau etanol sampai seluruh
klorofil terlarut dalam alkohol. Ekstrak akan terlihat berwarna hijau.
2)
Membiarkan ekstrak beberapa menit sampai
ampas daunnya mengendap.
3)
Menuangkan cairan ekstrak ke dalam cawan
petri dan memberi tanda cawan petri itu sesuai dengan spesies daun yang
digerus.
4)
Mengambil kertas saring yang telah
disediahkan dan jepit pada benang yang telah diikatkan ke statif.
5)
Celupkan ujung yang lain dari kertas
saring tersebut ke dalam larutan gerusan pada cawan petri.
6)
Membiarkan kertas saring tergantung
untuk beberapa lama sampai terlihat pemisahan pugmen yang terkandung di
dalamnya.
7)
Memperhatikan beberapa macam pigmen
diperoleh dalam ekstrak tersebut, gambar dan catat.
B.
Pengukuran
kadar klorofil dengan spektrofotometer
a)
Mengambil 1 gram daun yang masih segar
dan kemudian dipotong – potong kecil – kecil.potongan daun ini kenudian
diekstrak dengan alkohol 95% dengan cara menggerusnya dalam mortar sampai
seluruh klorofil terlarut.
b)
Meyakinkan bahwasemua pigmen klorofil
dari daun telah keluar seluruhnya. Hal tersebut dapat dilihat dari ampas yang
berwarna putih.
c)
Menyaring ekstrak klorofil ini dengan
saringan Buchner dan selanjutnya masukkan ke dalam labu ukur 100ml. Penambahan
alkohol 95% hanya diperlukan apabila volume ekstrak dalam labu ukur belum
mencapai batas 100ml.
d)
Atau memasukkan 15ml ekstrak klorofil ke
dalam tabung konikel, kemudian sentrifugasi selama 10 menit 100rpm. Mengambil
supernatan dan tuang ke dalam cuvet.
e)
Dengan menggunakan cuvet ukur absorbansi
atau “optical density” (%) larutan
ekstrak tersebut dengan menggunakan panjang gelombang 649 dan 665 nm,
f)
Kadar klorofil a dan b dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Klorofil total
(mg/l) = (20,0 x OD649)
+ (6,1 x OD665)
Klorofil a
(mg/l) = (13,7 x OD665) –
(5,76 x OD649)
Klorofil b
(mg/l) = (25,8 x OD649) –
(7,7 x OD665)
Rumus di atas
diturunkan oleh (Winstermans & Mots, 1965)
6.
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
a)
Pemisahan
pigmen fotosintesis dengan kromatografi kertas
Spesimen
|
Keadaan
kertas saring
|
|
Sebelum
perlakuan
|
Sesudah
perlakuan
|
|
Ekstrak daun Ixora javanica
|
Kertas
saring kering, berwarna putih dan bersih
|
Kertas
saring sedikit basah, lama-lama mengering dan terbentuk empat lapisan yaitu
lapisan putih, kunijng, hijau muda dan hijau tua
|
b)
Pegukuran
kadar klorofil dengan spektrofotometer
Spesimen
|
Kadar
OD 649
|
Kadar
OD 665
|
Ekstrak daun Ixora javanica
|
0,48
|
0,6
|
Penghitungan :
Klorofil
total (mg/l) = (20 x OD 649) + (6,1 +
OD 665)
= (20,0 x 0,48)
+ (6,1 x 0,6)
= 9,6 + 3,66
= 13,26
Klorofil
a (mg/l) = (13,7 x OD 665) – (5,76
x OD 649)
= (13,7 x
0,6) - (5,76 x 0,48)
= 8,22 - 2,76
= 5,46
Klorofil
b (mg/ I) = (25,8 x OD 649) – (7,7
x OD 665)
= (25,8 x
0,48)-(7,7 x 0,6)
= 12,38 -4,62
= 7,76
Dari tabel diatas dapat diketahui
bahwa daun Ixora javanica, memiliki 3
jenis pigmen yang menyusun kloroplasnya yaitu pigmen klorofil berwarna kuning,
hijau muda dan hijau tua. Pigmen hijau tua merupakan pigmen dari klorofil a
sedangkan pigmen hijau muda atau terang merupakan pigmen dari klorofil b.
Dalam percobaan ini juga ditemukan
pigmen selain pigmen dari klorofil a dan b yaitu pigmen kuning, pigmen kuning
ini merupakan pigmen karatenoid
Dari
hasil pengamatan diatas dapat diketahui kandungan klorofil a, b dari daun Ixora javanica berturut-turut adalah ;
5,46 dan 7,76
7.
DISKUSI
A.
Pemisahan
pigmen fotosintesis dengan kromatografi kertas
1)
Apakah fungsi dari alkohol 95% atau
etanol pada percobaan ini?
Jawab
Sebagai pelarut
klorofil yang terkandung pada daun.
2)
Dalam reaksi fotosintesis, dari manakah
asal oksigen yang dihasilkan?
Jawab
Gas oksigen
dihasilkan dari hidrolisis 2 molekul H2O(air) oleh ion mangan (Mn) menghasilkan
4 ion H+(hidrogen) dan O2 (oksigen) (angka koefisien untuk menyamakan reaksi).
Kemudian ion H+ yang bersifat elektrolit (bermuatan) akan masuk ke dalam
fotosistem pada tumbuhan dan ikut melakukan serangkaiantahapan fotosintesis
sedangkan Oksigen akan dibebaskan ke lingkungan, menjadi udara yang sehari-hari
kita hirup. perlu diingat, hidrolisis air ini terjadi pada saat reaksi terang
proses fotosintesis
3)
Dari hasil kromatografi daun hijau
ternyata ada yang menghasilkan pigmen selain warna hijau, mengapa?
Jawab
Pigmen adalah
zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan cahaya
putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu ditangkap
mata. Proses secara fisik sangatlah berbeda dengan fluoresent, phosphorescence
dan bentuk lain dari luminescence, yang mana materi tersebut dapat mengeluarkan
cahaya dengan sendirinya. Berkebalikan dengan teori warna cahaya, di dalam
teori pigmen sensasi putih dianggap sebagai absennya seluruh pigmen (Anonim,
2009). Selain menghasilkan metabolit primer, tumbuhan juga menghasilkan
metabolit sekunder. Metabolit sekunder dapat berupa zat bioaktif dan pigmen.
Pigmen merupakan molekul khusus yang dapat memunculkan warna. Pigmen mampu
menyerap cahaya matahari dengan menyerap dan memantulkannya pada panjang
gelombangtertentu. Molekul pigmen yang berbeda akan memantulkan warna tertentu
pada panjang gelombang tertentu sehingga menyebabkan reaksi kimia yang berbeda.
Zat warna alami dapat diperoleh dari tanaman atau hewan dan warna alami ini
meliputi pigmen yang terdapat dalam bahan atau terbentuk pada proses pemanasan,
penyimpanan atau pemprosesan. Aman dan tak berefek samping jika dikonsumsi,
seperti klorofil, karotenoid, antosianin, brazilein, tanin dan lain-lain. Zat
warna atau pigmen terdapat secara alami dalam sel makhluk hidup terutama
tumbuhan. Pigmen biasanya terdapat dalam vakuola atau organel tertentu dalam
sel tumbuhan (Anonim, 2009). Jenis-jenis pigmen yang terdapat pada tumbuhan
adalah klorofil, karotenoid, flavonoid, fitosterol, saponin, glukosinolat,
polifenol, asam fitat, monoterpen, fitoestrogen, sulfida, inhibitor protease
(Anonim, 2009).
4)
Apakah ada perbedaan jumlah dan lebar
pita – pita yang dihasilkan dari hasil kromatografi? Mengapa?
Jawab
Ada, hal ini
disebabkan oleh hubungan antara jumlah suatu zat terlarut dan ukuran dari pita
elusi yang dihasilkan.
B.
Pengukuran
kadar klorofil dengan spektrofotometer
1)
Apakah kandungan klorofil dalam tiap
daun sama?
Jawab
Tidak, kadar
klorifil yang semakin tinggi, berdasrkan pertambahan atau umur daun.Warna hjau
daun sangat berkaitan erat dengan kandungan klorofil. Pada umumnya, semakin tua
daun maka hijau warna daun akan semakin tinggi kandungan klorofilnya. Selain
itu Struktur dan metabolisme daun tua telah lebih sempuran bila dibandingkan
dengan daun muda dalam fotosintesis yang tinggi serta berpengaruh pada sintesis
protein. Hal ini merupakan indikator pertama yang menunjukkan, bawasanya makin
tua umur suatu daun maka akan semakin tinggi kadar klorofil yang dikandungnya.
2)
Apakah daun yang tidak berwarna hijau
kandungan klorofilnya sedikit?
Jawab
Tidak, hanya
saja perbedaan pigmen yang terkandung pada daun berwarna selain hijau
mempengaruhi warna daun saja. Tidak mempengaruhi jumlah klorofil.
3)
Apakahperanan klorofil dan pigmen –
pigmen pada daun dalam proses fisiologi?
Jawab
Tumbuhan
menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang
memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas. Klorofil menyerap cahaya dan kemudian cahaya tersebut akan melewati
lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat
terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Fungsi pigmen bagi tumbuhan
bermacam-macam. Pigmen pada bunga berfungsi untuk menarik perhatian
penyerbuknya selain dengan aromanya. Zat hijau daun atau klorofil berfungsi
menangkap energi cahaya dan mengkonversinya menjadi energi kimia.
8.
KESIMPULAN
·
Pigmentasi
daun Ixora javanica
adalah 4 lapisan warna yaitu, lapisan warna putih, kuning, hijau muda dan hijau
tua
·
Kadar
klorofil total pada daun Ixora
javanica adalah 13,26
·
Kadar klorofil a pada daun Ixora javanica adalah 5,46
·
Kadar klorofil b pada daun Ixora javanica adalah 7,76
9.
DAFTAR
PUSTAKA
Darmawan
dan Baharsjah. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan . Jakarta : PT
Gramedia
Devlin,
Robert M. 1975. Plant Physiology Third Edition. New York : D. Van
Nostrand.
Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali
Press, Jakarta.
Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga,
Jakarta.
Lakitan,
Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Noggle,
Ray, R dan Fritzs, J. George. 1979. Introductor Plant Physiology. New
Delhi : Mall of India Private Ilmited.
Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi
Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung.
Santoso.
2004. Fisiologi Tumbuhan. Bengkulu : Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas komentarnya mudah-mudahan bermanfaat