Jumat, 23 Desember 2011

Sejarah Nabi Muhammad SAW

Berada di Bani sa'ad

         
           satu diantara tradisi bangsa arab saat itu adalah menyusukan anak-anaknya kepada wanita lain dengan tujuan menjauhkan anaknya dari penyakit-penyakit yang ada, juga agar memperkuat jasmani anak, tubuhnya kuat dan ototnya kekar. disamping keluarga yang menyusuinya bisa melatih bahasa arab si anak. maka, Abdul Mutholib menyusukan Rosulluloh kepada salah seorang wanita dari Bani Sa'ad bin Bakar, yaitu Halimah binti Abu Duaib Abdullah bin Al-harits, suaminya adalah al-harits bin Abdul Uzza yang berjuluk Abu Kasybah dari kaibah yang sama

            saudara satu susuan yang sama dengan Rosulluloh adalah Abdulloh bin Harits, Anisah binti al-harits, Hudzafah atau judamah al-harits, yang julukanya justru lebih dikenal dari pada namanya, yaitu asy-syaima. dialah yang menyusui beliau dan juga abu sofyan bin al-harits bin abdul muthalib putra paman Rosulluloh SAW

            paman Rosulluloh yaitu hamzah bin abdul mutholib disusui juga di bani sa'ad bin bakar. pada saat Rosulluloh berada pada susuan halimah, hamzah pernah disusui oleh ibu susu beliau yang pertama dengan demikian, hamzah merupakan saudara satu susu dari dua pihak, yaitu dari tsuwaibah dan dari halimah

             halimah dapat merasakan keberkahan dengan adanya rosulluloh SAW disana, sehingga mengundang kekaguman setiap orang. berikut ini penuturanya :
sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Ishaq bahw Halimah pernah bercerita, bahwa dia pergi bersama suaminya keluar dari negerinya, dengan membawa anak susuanya bersama beberapa wanita dari bani sa'ad. dengan tujuan mencari anak yang bisa disusui. dia berkata "saat itu merupakan musim paceklik, dimana kami tidak memiliki apapun dari sisa kekayaan kami. kami pergi dengan mengendarai keledai betina berwarna putih dan seekor unta yang sudah tua sehingga tidak menghasilkan susu lagi. setiap malam kami tidak dapat memejamkan mata demi anak yang terus menerus menangis karena menahan lapar. Air susuku sudah mengering, demikian juga unta tua kami. walaupun demikian kami tetap berharap ada bantuan yang memberi jalan keluar. keledai tua yang kami tunggangi sudah mulai lemah karena kami hampir tidak pernah turun darinya, Hingga kami sampai di mekah mencari bayi yang dapat kami susui. di mekah setiap wanita dari kelompok kami menolak menyusui rosulluloh karena anak yatim, tidak mengherankan sebab kami mengharapkan balasan yang cukup dari ayah bayi yang disusui, demikian halnya aku.menurut kami anak yatim ! apa yang bisa diharapkan dari ibu dan kakeknya?
kami tidak menyukai hal itu, "Aku tidak pulang sebelum mendapatkan bayi susuhan".  lalu aku berkata "Demi Allah aku akan mengambil anak yatim itu" dan suamiku menjawab "mungkin itu lebih baik, semoga Allah menjadikanya sebagai keberkahan bagi kita"


           halimah berkata "lalu, aku mendatanginya dan mengambilnya untuk disusui. ketika aku menggendonya, aku tidak merasakan beban apapun"

          halimah melanjutkan kisahnya, ketika kami akan pulang dan menaiki keledai tunggangan kami. aku meletakkan putting susuku dibibir bayi itu, tiba-tiba bayi itu bisa menyedot air susuku yang asalnya sudah mengering sehingga dia kenyang. aku dapat menyusui anak kandungku sendiri. kemudian keduanya tertidur padahal sebelumnya kami belum pernah mendapatinya dia tertidur seperti itu, kemudian suamiku menghampiri unta tua kami, dengan tidak disangka, air susu unta itu menjadi penuh dan suamiku dapat meminumnya demikian juga aku sampai kami merasa kenyang dan kami merasakan malam itu adalah malam terbaik yang pernah kita alami. kami dapat tertidur dengan pulas dan nyaman.

            pada pagi harinya, suamiku berkata, " Demi Allah wahai Halimah, tehukah engkau sungguh engkau telah mengambil seorang bayi yang membawa keberkahan".


           Halimah menjawab sungguh aku berharap demikian, lalu halimah melanjutkan kisahnya, kemudian kami keluar dan menunggangi keledai betina kami, dan membawa bayi tersebut bersama kami. aku membawa barang bawaan di atas keledai itu sehingga seorang wanita berkata dengan takjub, Wahai halimah apakah ini keledai yang engkau tunggangi kemarin?
halimah menjawab, benar, ini adalah keledai itu. mereka mengatakan, demi allah, sungguh keledaimu semakin bertambah kuat.

          Lalu kami sampai dirumah kami di negeri bani sa'ad pada saat itu, kami tidak melihat sepetak tanah kami yang lebih subur dari itu, domba-domba kami datang dalam keadaan yang sudah kenyang serta susu-susu yang sudah penuh padanya. Lalu kami memerahnya dan meminumnya, sementara orang lain tidak ada yang memerah susu hewan gembalanya karena kelenjar susu telah kempis sehingga mereka memaki gembalanya, celakalah kalian, gembalakan domba kalian seperti pengembala putri Abu Duaib, tetapi domba mereka tetap pulang dalam keadaan lapar dan tidak setetes pun susu yang dapat diperah, sedangan hewan gembalaan milik kami pulang dalam keadaan kenyang dan air susu yang penuh.

          selama menyusui Rosululloh Saw, kami terus-menerus mendapatkan keberkahan dan tambahan rejeki, setelah dua tahun kami pun menyapihnya dan diapun tumbuh dengan baik tidak seperti anak-anak yang lainya dia mimiliki tubuh yang kokoh dan kuat

          kemudian kami membawanya kepada ibunya, meskipun kami berharap anak itu dapat menetap dengan kami sebab betapa banyak keberkahan yang dibawanya, lalu aku (kata halimah) berkata pada Aminah, andai engkau izinkan anak kami tetap bersama kami ini sampai dewasa sebab aku khawatir terserang penyakit yang ada di mekah, kami terus memohon dan merayu ibunya, sehingga ia berkenan mengembalikan anak itu pada kami

sumber : Naskah Klasik dan Naskak Terbaru Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury

untukmu

Ya ALLAH......
Ya RABBi......
Kala sunyi kau dampingi
lara hati kau temani
meski cabi-cabik merobek hati
busur tak terkendali

mata terpejam mulut terbungkam
kaki mati tengan tergenggam
tertatih tatih....gelap kalbu
terbata bata..... kian deru

ya allah......
ya rabbi......
syukurku hanya untukMu

Jumat, 16 Desember 2011

Campursari




02 Banyu kali - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 4.26 MB
04 Blebes - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 3.86 MB
06 Jambu Alas - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 3.05 MB

India






raone15 (www songs pk) - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 5.49 MB
raone13 (www songs pk) - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 6.42 MB
01 - Kaho Naa Pyaar Hai (Mp3Hungama com) - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 6.47 MB
03 - Pyaar Ki Kashti Mein (Mp3Hungama com) - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 5.44 MB
06 - Dil Ne Dil Ko Pukara (Mp3Hungama com) - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 7.27 MB
08 - Believe In Love (Mp3Hungama com) - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 2.73 MB

hiburan

aankhein-khuli-hon-ya- [www bollywoodmp com] - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 52.64 MB

Sejarah Nabi Muhammad SAW

masa kelahiran nabi 
MUHAMMAD SAW

          Rosulluloh SAW dilahirkan ditengah keluarga bani Hasyim, di mekah pada senin pagi tanggal 9 Robi'ul awwal, yaitu pada awal tahun ketika peristiwa gajah terjadi. atau setelah empat puluh tahun kekuasaan kisra anusyirwan. menurut penelitian ulama terkenal yaitu Muhammad Sulaiman al-manshurfury dan penelitian astronomi Mahmud Fasya, bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M.

          Ibnu sa'ad meriwayatkan bahwa ibunda Rosulluloh SAW berkata, "ketika aku melahirkanya, aku melihat ada cahaya yang keluar dari kemaluanku dan menyinari istana-istana negeri syam".

          hal serupa juga diriwayatkan oleh Ahmad, ad-darimi, dan yang lainya. diriwayatkan bahwa telah terjadi irhas, yang menunjukkan bukti penguat kerosulan Muhammad SAW ketika beliau dilahirkan. diantaranya adalah runtuhnya 14 balkon di istana kisra dan padamnya api yang disembah oleh orang-orang Majusi serta hancurnya Gereja-gereja disekitar Buhairah yang amblas ditelan bumi. hal ini diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Baihaqi, dan yang lainya. walaupun tidak ada sanad yang kuat dalam meriwayatkan kejadian tersebut.

          setelah aminah melahirkan dia mengirim utusan kepada Abdul Muthallib, kakek rosulluloh untuk menyampaikan kabar gembira tersebut. Abdul Muthallib datang dengan penuh kegembiraan, lalu dia masuk kedalam ka'bah dan berdoa kepada Allah SWT seraya bersyukur kepadaNya, kemudian dia memilah nama Muhammad untuk beliau. pada saat itu, orang-orang arab belum pernah mengenal nama tersebut. pada hari ke-tujuh, beliau di khitan sebagaimana orang-orang arab biasa melaksanakanya.

          Wanita yang pertama menyusui beliau setelah ibunya adalah Tsuwibah, salah seorang hamba sahaya Abu Lahab, pada hari ke-tujuh kebetulan dia sedang menyusui anaknya yang bernama Masruh. sebelum rosulluloh SAW, wanita ini juga yang menyusui Hamzam bin Abdul Muthollib, setelah itu abu salamah bin abdul asad al Makhzumi.

sumber : Naskah Klasik dan Naskah Terbaru " Syaikh shafiyyurrahman Al-Mubarakfury

Kamis, 15 Desember 2011

sejarah

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al Qur’an dan menangis.

pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit.

Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya. Dia adalah “Uwais al-Qarni”.

Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya. Seorang fuqoha’ negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata :
“Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri”.
Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing.
Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.

Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya.

Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung.

Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam. Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum.

Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya.

Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya. Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi.

Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat ? Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega ditingalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa.
Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata :
“Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”.

Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman.

Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya.

Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah.

Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas pulang”. Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru.

Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun.

Menurut informasi sayyidatina ‘Aisyah r.a., memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Rosulullah SAW bersabda :
“Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.”

Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada sayyidina Ali k.w. dan sayyidina Umar r.a. dan bersabda :
“Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”.

Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di estafetkan Khalifah Umar r.a. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama.

Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka. Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka.

Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni.

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman.

Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar ! Dia penghuni langit. Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ? “Abdullah”, jawab Uwais.

Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan :
“Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?”

Uwais kemudian berkata: “Nama saya Uwais al-Qorni”.

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka.

Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah:
“Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”. Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata: “Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda”.

Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya.

Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata :
“Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi."

Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya. Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais , waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus dengan kencang.

Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat. Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat di atas air.

Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu.
“Wahai waliyullah,” Tolonglah kami !” tetapi lelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi,”

Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!”Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata:
“Apa yang terjadi ?”

“Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak ?”tanya kami.

“Dekatkanlah diri kalian pada Allah !” katanya.

“Kami telah melakukannya.”

“Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim!”

Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut. Lalu orang itu berkata pada kami ,
”Tak apalah harta kalian menjadi korban asalkan kalian semua selamat”.

“Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ?” Tanya kami.

“Uwais al-Qorni”. Jawabnya dengan singkat.

Kemudian kami berkata lagi kepadanya,
”Sesungguhnya harta yang ada di kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir.”

“Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?” tanyanya.

“Ya,” jawab kami.

Orang itu pun melaksanakan sholat dua rakaat di atas air, lalu berdo’a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal.

Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai.

Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya. Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya.

(Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.) Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang.

Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang.

Mereka saling bertanya-tanya :

“Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal."

Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi tapi menjadi terkenal di langit.


Sumber :
wikipedia.org

Perkemahan

PERKASA
Perkemahan satu yayasan
Pesantren Sabilil Muttaqien PSM Tanen, Rejotangan Tulungagung

Perkemahan satu yayasan ini adalah merupakan event akhir penutup kegiatan belajar mengajar yang diadakan oleh yayasan PSM (Pesantren Sabilil Muttaqien) Desa Tanen, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, perkemahan ini diikuti oleh seluruh santri peserta didik pesantren PSM Tanen ini yang terdiri dari
  1. SD Islam Tanen
  2. MTs PSM Tanen
  3. MAN Rejotangan
dengan susunan santri SD dan MTs menjadi peserta kegiatan dan santri SMA merupakan panitia kegiatan, seluruh santri yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias sekali, berikut adalah gambaran kegiatan perkemahan tersebut

Upacara Pembukaan
Peserta MTs

Pratama

Peserta dari SDI Tanen

Petugas Upacara dari SDI Tanen

Kepala Sekolah SDI Tanen
Upacara pembukaan diikuti oleh seluruh peserta kegiatan perkemahan satu yayasan, kegiatan dilaksanakan selama 2hari satu malam untuk peserta SDI Tanen dan ada waktu perpanjangan sahari lagi untuk peserta MTs, jadi 3hari 2 malam untuk peserta tingkat MTs, kegiatan ini dibuka oleh bapak kepala sekolah SDI PSM Tanen pada jum'at siang !

Pendirian Tenda
Peserta SDI

Peserta MTs

Lapangan Utama

Peserta SDI dan kakak Pembina

Peserta SDI

Peserta MTs

Peserta SDI

Peserta MTs

Peserta MTs

Peserta MTs

Antusias peserta dalam pendirian tenda sangat besar sekali, memberikan gambaran betapa semangatnya generasi muda, betapa tangguhnya generasi muda, senuyum yang mereka berikan seolah mengalihkan dunia untuk perhatian, dan kasih sayang mereka.

selain pendirian tenda berikut adalah gambaran kegiatan perkemahan
permainan atau Outbond
Persiapan

intruksi dari pembina

Peserta permainan memperhatikan intruksi dengan begitu antusias

Intruksi dari pembina

Permanian

Permainan

Aksi

Baku mutu lingkungan

Pengelolaan lingkungan hidup
Baku mutu lingkungan
14 Desember 2011

Baku mutu lingkunga
Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi,
atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup, (UU No. 23 Tahun 1997)

Pencemaran
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya, (UU No. 23 Tahun 1997)

Berbagai kasus yang terjadi
Memenuhi BML limbah cair namun pencemaran tetap terjadi
Karena
a.       Baku mutu limbah cair hanya berdasarkan teknologi
b.      Belum memperhitungkan daya tampung badan air penerima
Limbah
Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan, Bahan berbahaya dan beracun adalah setiap bahan yang karena sifat atau konsentrasi, jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain, Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/ atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain


Strategi pengelolaan lingkungan
a.       Sebelum 1990
                                i.            Bersifat pasif atau reaktif
                              ii.            Hukum mudah disuap
Pengolahan>kontrol>preventif
b.      Sesudah 1990
                                i.            Bersifat proaktif
Meminimalisasi dampak dan limbah dengan melakukan pengelolaan pada beginning of pipe treatment atau pendekatan teknologi pencegahan dampak dan limbah (hasil KTT Bumi di rio de jeineiro 1992)
Preventif>kontrol>pengolahan


Semua kegiatan industri dituntut untuk melaksanakan penyempurnaan berkelanjutan
Karena
Pengolahan limbah tidak menyelesaikan masalah dengan tuntas

Reduksi (R) pada sumber preventif
a.       Bahan baku
b.      Operasi
c.       Teknologi
d.      Produk

Pemanfatan limbah (3R) Kontrol
a.       Reused
b.      Recycle
c.       Recovery

Pengolahan limbah
a.       Gas
b.      Padat
c.       Cair


Contoh DPS (Daerah Pengaliran Sungai) Kali brantas

Rabu, 14 Desember 2011

Bukit kandung

Bukit Kandung,
       Bukit kandung merupakan salah satu panorama kenanpakan alam yang memiliki nuansa estetika, menarik dan indah untuk dikunjungi, bukit kandung ini terletak disebuah areal pelosok yang berbatasan antara dua yaitu desa tanen, kecamatan rejotangan kabupaten tulungagung, dan desa yang biasa dikenal dengan belitar selatan. sehingga bukit ini ada di antara dua lokasi tersebut dan terbagi daerahnya menjadi dua bagain desa tersebut. tak jauh dari bukit ini bila kita melakukan perjalanan ke arah selatan maka akan menjumpai laut lepas yaitu laut selatan, dibibir laut atau yang biasa disebut dengan pantai yaitu pantai molang. di bukit ini terdapat banyak kenampakan alam yang memberikan rasa nyaman penggunjung sehingga tak sedikit yang betah berlama-lama untuk tetap di lokasi bukit ini, di bukit ini juga tersedia tempat-tempat alami yang menarik untuk dijadikan ground dan areal bermain dan piknik diantara lain:
Bumi perkemahan

bumi perkemahan itulah yang pantas bagi sebutan  sepetak tanah pada salah satu areal didalam bukit kandung ini, hal ini dikarenakan ground-ground yang tersedia disini memiliki rasa kenyamanan untuk dijadikan lokasi pembuatan base camp, tak sedikit pada hampir setiap minggunya kegiatan-kegiatan pendidikan karakter, kepemimpinan dan ketrampilan dilaukan dilokasi bumi perkemahan ini, salah satu contoh kegiatannya adalah sebagi berikut

Perkemahan
Pelatihan kepemimpinan




kegiatan repling


selain berbagai kegiatan pengembangan softskill di areal bumi perkemahan bukit kandung, daerah ini juga memiliki wisata yang menarik yaitu sebuah kenampakan alam berupa air terjun yang biasa di sebut oleh warga sekitar dengan nama "GEROJOKAN SEWU", kenapa demikian, hal ini dikarenakan ketika musim penghujan datang air terjun ini merupakan akses drainase aliran air hujan yang paling utama, karena pada bagian tebing dari air terjun ini terdapat lubang-lubang yang terbentuk alami akibat derasnya aliran air yang mengalir pada musim penghujan datang debit air banyak yang melalui lubang-lubang tersebut dalam proses pengaliranya, sehingga nampak dari kejauhan seolah tebing dari air terjun ini mengeluarkan semburan air dari dalam tanah dan jumlah semburan ini ada berpuluh-puluh semburan atau lubang, sehingga masyarakat sekitar lebih nyaman menyebutnya degan nama gerojokan sewu tersebut

Air terjun

Nuansa keindahan bukit ini nampaknya bukan hanya saja dinikmati oleh penduduk alsi namung juga merembah  ke wisatawan-wisatawan penjuru dunia, salah satu wisatawan tersebut adalah rombongan wisatawan asing dari negara Belgia

 




Ilmu Ekologi


Ekologi serta peranannya

Nama : Akhmad Kharish Fahmi
NIM / Prodi : 081014009 / S1 Biologi
No. Hp : 08133058476

Pendahuluan

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.


Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur disini menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan/kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan keadaan sistem tersbut. Sedangkan fungsinya menggambarkan hubungan sebab akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.


Pada dasarnya ekologi adalah ilmu dasar yang tidak mempraktekkan sesuatu tetapi suatu ilmu tempat mempertanyakan dan menyelidik yang berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan (peradaban) manusia


Pada pembagiannya ekologi dibagi menjadi :

1.      Autekologi : membahas penkajian individu organisme atau individu atau spesies yang penekanannya pada sejarah-sejarah hidup dan kelakuan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
2.      Sinekologi : membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi bersama sebagai satuan

Sebagai contoh bila diadakan suatu studi mengenai hubungan suatu jenis pohon tersebut terhadap lingkungan, pengkajian itu aka bersifat autekologi. Apabila studi itu memperhatikan atau mengenai hutan di mana jenis pohon itu tumbuh , pendekatannya bersifat sinekologi

Ekosistem dan lingkungan

            Di alam terdapat organisme hidup (makhluk hidup) dengan lingkungannya yang tidak hidup saling berinteraksi berhubungan erat tak terpisahkan dan saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain yang merupakan suatu sistem. Dalam hal ini makhluk hidup lazim disebut biotik, dari asal kata bi  berarti hidup. Lingkungan yang tidak hidup disebut abiotik dari asal kata a dan bi berarti tidak hidup. Di dalam sistem tersebut terdapat dua aspek penting yaitu arus energi (aliran energi) dan daur materi atau disebut juga daur  mineral atau siklus mineral ataupun siklus bahan di samping adanya sistem informasi. Aliran energi dapat terlihat pada struktur makanan, keragaman biotik dan siklus bahan (yakni pertukaran bahan-bahan antara bagian yang hidup dan tidak hidup). sistem tersebut disebut ekosistem.

           
            Menurut Undang-undang Lingkungan Hidup (UULH,1982) ekosistem adalah tatanan kesatuan secara menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Perlu diketahui bahwa di dalam ekosistem terdapat makhluk hidup dan limgkungannya. Makhluk hidup terdiri dari tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar individu . Menurut UULH tahun 1982 bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.


            Kaidah-kaidah ekosistem antara lain adalah suatu ekosistem diatur dan dikendalikan secara ilmiah, mempunyai daya kemampuan yang optimal dalam keadaan berimbang, terdapat interaksi antara seluruh unsur-unsur lingkungan yang saling mempengaruhi baik antara komponen biotis dengan komponen abiotis, sesama komponen biotis atau sesama komponen abiotis.


Komponen ekosistem dibagi berdasarkan dari segi makanan (trophik) serta dari segi keperluan deskriptif. Dari segi makanan sendiri dibagi lagi menjadi dua komponen yang biasanya terpisah-pisah dalam waktu dan ruang tertentu yakni:
1.    Komponen autotrof (memberi makanan sendiri), di sini terjadi pengikatan energi sinar matahari
2.    Komponen heterotrof (memakan yang lainnya) di sini terjadi pemakaian, pengaturan kembali dan perombakan bahan-bahan yang kompleks

Dari segi keperluan deskriptif terdiri dari :
1.    Komponen abiotik :
a)    Senyawa-senyawa anorganik (C, H, CO2, H2O dan lainnya) yang terlibat dalam siklus bahan atau mineral
b)   Senyawa-senyawa organic (protein, kerbohidrat, lemak dan yang lainnya) yang menhubungkan biotik dan abiotik
c)    Iklim (suhu dan factor fisik lainnya)
d)   Air

2.    Komponen biomas :
a)    Prosusen, organisme autotropik, pada umumnya tumbuhan hijau yang mampu menghasilkan atau membentuk makanan dari senyawa-senyawa anorganik yang sederhana
b)   Makro-konsumer atau phagotrof, organisme-organisme heterotrof, terutama binatang-binatang yang mencernakan organisme-organisme atau bagian bahan organik
c)    Mikro-konsumer, saprotrof (sapro = merombak) atau osmotrof, organism heterotrof terutama bakteri dan jamur  yang merombak senyawa-senyawa kompleks daripada protoplasma mati. Mengisap beberapa dari hasil perombakan dan melepaskan bahan makanan anorganik yang dapat digunakan oleh produsen. Menghasilkan senyawa organik sebagai sumber energi yang dapat menghambat atau merangsang komponen biotik lainnya dalam ekosistem


Perbedaan ekosistem yang satu dengan yang lain dapat ditentukan oleh:
1.      Jumlah jenis organisme produsen.
2.      Jumlah jenis organism konsumen
3.      Jumlah keanekaragaman mikroorganisme
4.      Jumlah dan macam komponen abiotik
5.      Kompleksitas interaksi antar komponen
6.      Berbagai proses yang berjalan dalam ekosistem


Ekosistem mempunyai keteraturan, berwujud sebagai kemampuan untuk memelihara diri-sendiri, mengatur sendiri, serta mengadakan keseimbangan kembali. Oleh karena itu dalam system kehidupan ada kecenderungan untuk melawan perubahan atau usaha agar berada dalam suatu keseimbangan (homeostatis). Homeo = sama, statis = berdiri, jadi homeostatis merupakan kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam system secara keseluruhan. Fakto-faktor yang mengaturnya sangat rumit yang meliputi :
1.    Mekanisme yang mengatur penyimpanan bahan-bahan
2.    Pelepasan hara makanan
3.    Pertumbuhan organism dan produksi
4.    Dekomposisi bhan-bahan organik
Di sini terlihat bahwa ekosistem mampu memelihara dan mengatur sendiri. Hal ini sama dengan yang dilakukan oleh komponen populasi dan organisme-organisme lainnya.


            Setiap individu dalam suatu ekosistem akan mengalami adaptasi terhadap lingkungannya yang telah berubah itu. Pengertian mengenai adaptasi ini dapat bersifat dinamik dan dapat pula bersifat statik. Adaptasi yang bermakna dinamik merupakan suatu proses penyesuaian diri kepada suatu proses. Bentuk adaptasi ada :
1.      Adaptasi morfologis : yaitu adaptasi yang berhubungan dengan seperti pada kekuatan batang atau bentuk daun.
2.      Adaptasi fisiologis : yaitu usaha penyesuaian diri yang menghasilkan ketahanan terhadap parasit, kemampuan yang menghasilkan ketahanan terhadap parasit, kemampuan yang lebih besar dalam mengambil unsur hara atau tahan terhadap kekeringan

Habitat adalah tempat hidup makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai habitat yang sesuai dengan kebutuhannya. Apabila terjadi gangguan atau perubhan yang cepat makhluk tersebut mungkin akan mati atau pergi mencari habitat yang lain yang cocok. Akan tetapi jika terjadi perubahan secara perlahan atau berevolusi, lama kelamaan makhlukyang ada disitu akan berusaha melakukan penyesuaian diri, atau beradaptasi yang akhirnya mungkin akan terjadi jenis baru. Relung atau niche merupakan cara hidup dari makhluk hidup dalam habitatnya


Daya dukung lingkungan (carrymg capacity) merupakan batas teratas dari pertumbuhan suatu populasi, di atas mana jumlah populasi itu tidak lagi dapat didukung oleh sarana, sumber daya dan lingkungan yang ada. Ada makhluk yang mempunyai strategi hidup dengan memperhatikan daya dukung lingkungan. Makhluk tersebut akan menekan populasinya apabila jumlahnya sudah mendekati batas daya dukung tersebut. Namun ada pula makhluk hidup yang tidak peduli dengan batas daya dukung itu dan mereka akan berkembang biak menurut nalurinya.


Untuk lebih mempermudah memahami ekosistem maka dapat dibagi menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan
-     Ekosistem buatan
Komponen-komponen biasanya kurang lengkap, memerlukan subsidi energi, memerlukan pemeliharanatau perawatan, mudah terganggu, dan mudah tercemar. Ekosistem buatan lebih rentan terhadap [erubahab atau tidak mantap.
-     Ekosistem alami
Komponen-komponennya lebih lengkap, tidak memerlukan pemeliharaan atau subsidi energi, dan selalu dalam keseimbangan. Ekosisitem ini lebih mantap dan tidak mudah terganggu. Berdasarkan habitat ekosistemnya dapat dibagi :
1.    Ekosistem mangrove.
2.    Ekosistem pantai.
3.    Ekosistem rawa.
4.    Sungai dan danau.
5.    Hutan dataran rendah.
6.    Gunung.
7.    Gua.
Ekosistem dapat juga dapat dibedakan berdasarkan tipe-tipe biom atau unit-unit komunitas besar, yang terdiri dari formasi vegetasi dan hewan atau unsur-unsur lainnya. Biom adalah sekelompok ekosistem darat pada sebuah benua yang mempunyai struktur dan fisiognomi vegetasi yang sama sifat-sifat lingkungan yan sama dan mempunyai karakteristik komunitas hewan yang sama pula. Di Indonesia mempuinyai bebrapa tipe biom yaitu :
1.      Hutan hujan
2.      Hutan musim
3.      Savana
4.      Padang rumput






Daftar pustaka

Irwan, Z.D. 2010 .Prinsip-prinsip Ekologo Ekosistem, Ilngkungan dan Pelestariaannya. Bumi Aksara. Jakarta
Odum, E.P. 1971.Fundamentals of Ecology.W.B. Saunders Company. London
UULH 1982, Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. KLH, Jakarta
Whittaker, R.H. 1973. Communities anf Ecosystem. Mcmillan Pub.Co, Inc. New York




Neng Ijah

Sebuah video tentang neng ijah

Ilmu Ekologi

EKOLOGI SEBAGAI DISIPLIN ILMU DALAM PENDEKATAN MENGENAL LINGKUNGAN HIDUP

Syaiful Yahya (081014072)
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya
Email : minori_099@ymail.com, Telp. 085785680404
Pembimbing : Latief Burhan
                               

PENDAHULUAN
            Manusia selain sebagai makhluk individu juga merupakan makhluk sosial yang tidak akan pernah mampu untuk mempertahankan dan memenuhi kebutuhan kehidupanya sendiri, sehingga manusia membutuhkan makhluk yang lain untuk memberikan suplai daya guna untuk keberlangsungan hidupnya, makhluk lain yang dimaksud adalah makhluk hidup yang lain seperti hewan, tumbuhan maupun manusia yang lain yang selanjutnya disebut “lingkungan biotik” maupun makhluk tak hidup seperti batu, rumah, gubuk, air, tanah dsb yang selanjutnya disebut “lingkungan abiotik”.

            Antara manusia dan komponen-komponen lingkungan ini terjadi sebuah interaksi atau hubungan timbal-balik, baik hubungan yang bersifat satu arah maupun hubungan yang bersifat dua arah atau saling mempengaruhi antara keduanya. Interaksi ini mengakibatkan kedinamisan proses atau fenomena-fenomena alam, perubahan demi perubahan fenomena alam dari waktu ke waktu terus mengalami perkembangan, tak luput perkembangan ini mampu mengusik kenyamanan masing-masing komponen.

            Lingkungan yang berupa komponen biotik dan abiotik ini merupakan daya dukung dan pendongkrak fasilitas keberlangsungan kehidupan manusia yang paling utama dan pokok  karena komponen-komponen ini mampu memberikan segala aspek yang dibutuhkan manusia dalam bentuk energi. Kmponen-komponen lingkungan mampu merespon interaksi yang telah terbangun sebelumnya dengan manusia, ketika manusia melakukan interaksi yang berlebih dari daya dukung lingkungan maka lingkungan akan memberikan dampak bagi keberlangsungan hidup manusia, baik dampak langsung maupun dampak tak langsung akibat akumulasi pada sebelumnya. Diantara fenomena-fenomena akibat interaksi dari manusia yang bersifat lebih ini diantaranya adalah terjadinya banyak bencana antara lain tanah longsor, banjir, iklim yang tidak menentu, pencemaran lingkungan, efek rumah kaca dan pemanasan global.

            Perubahan-perubahan fenomena alam ini mengakibatkan manusia berfikir bagaimana mengupayakan mengenal alam melalui lingkungan sekitar dan mengembalikan daya fungsi komponen lingkungan sebagaimana mestinya. Diantara upaya manusia dalam memahami lingkunag alam sekitar adalah dengan terwujudnya ilmu ekologi, yaitu disiplin ilmu yang berupaya mempelajari interaksi atau hubungan atar organisme dengan lingkungannya serta mendiskripsikan dan menganalisis fenomena-fenomena hubungan tersebut.sehingga keberlangsungan kehidupan manusia dan keseimbangan alam tetap dapat dipertahankan.

PENGERTIAN EKOLOGI
Pada hakikatnya pembelajaran ekologi adalah pembelajaran tentang hubungan atau interaksi yang terjadi pada lingkungan hidup. Ilmu ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Arnest Haeckel, pada pertengahan 1860-an, istilah ekologi yang disampaikan ini terdiri dari 2 kata yang berasal dari bahasa yunani, yaitu oikos dan logos. Secara bahasa oikos memiliki arti rumah sedangkan logos memiliki arti ilmu, sehingga secara harfiah dapat diungkapkan bahwa ekologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup dan rumahnya atau dapat pula dikatan sebagai ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup. Sedangkan menurut Agoes sugianto, ekologi merupakan bagian dari ilmu hayati (biologi) yang mempelajari hubungan timbal-balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur disini menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan/kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan keadaan sistem tersbut. Sedangkan fungsinya menggambarkan hubungan sebab akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.

            Sedangkan pengertian lingkungan (environment) adalah semua kondisi dan faktor eksternal baik hidup maupun tak hidup yang mempengaruhi semua organisme, secara harfiah ilmu adalah suatu upaya penggalian pengetahuan tentang bagaimana bumi dan segala isinya ini bekerja sehingga jika antara kedua kata ilmu dan lingkungan digabung menjadi ilmu lingkungan memiliki makna yaitu ilmu interdisipliner yang memanfaatkan konsep dan informasi dari ilmu alam (seperti biologi, dan geologi) serta ilmu sosial (seperti ekonomi, politik dan hukum)

KOMPONEN PENYUSUN DAN INTERAKSI DALAM LINGKUNGAN

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, komponen penyusun ekosistem ini terdiri dari 2 macam  yaitu :
  1. Komponen biotik, yaitu komponen yang terdiri dari makhluk yang hidup seperti : manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba.
  2. Komponen abiotik, yaitu komponen yang terdiri dari makhluk tak hidup seperti : suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi.


Komponen ekosistem dibagi berdasarkan dari segi makanan (trophik) serta dari segi keperluan deskriptif. Dari segi makanan sendiri dibagi lagi menjadi dua komponen yang biasanya terpisah-pisah dalam waktu dan ruang tertentu yakni:
1.    Komponen autotrof (memberi makanan sendiri), di sini terjadi pengikatan energi sinar matahari
2.    Komponen heterotrof (memakan yang lainnya) di sini terjadi pemakaian, pengaturan kembali dan perombakan bahan-bahan yang kompleks


Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup.


  1. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidupnya jenis-jenis ini mempunyai perilaku khusus yang biasa disebut dengan adaptasi maupu relung ekologi. Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu:
1)         Adaptasi morfologi, Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut :
a.    Gigi-gigi khusus Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya
b.    Moncong Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya.
2)         Adaptasi fisiologi Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a.    Kelenjar bau Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
b.    Kantong tinta Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.
3)         Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya sebagai berikut :
a.    Pura-pura tidur atau mati Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
b.    Migrasi Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai.

  1. Populasi
Populasi adalah kumpulan individu dari jenis yang sama dan berada di suatu tempat dan waktu tertentu. Contohnya adalah populasi banteng pada pulau Y dan populasi banteng pada pulau X. Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Dinamika populasi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor dari alam mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain:
a.       kepadatan (densitas)
b.      laju kelahiran (natalitas)
c.       laju kematian (mortalitas)
Kepadatan populasi disuatu daerah yang meningkat sedemikian rupa akan mempengaruhi kebutuhan akan bahan makanan, tempat tinggal dan kebutuhan lain  menjadi  diluar kemampuan daya dukung alam. Maka akan timbul persaingan atau kompotesi yang mana akan mengkibatkan :
1.      dalam jangka waktu yang singkat menimbulkan akibat ekologi berupa kelahiran, kelangsungan hidup, emigrasi dan peningkatan populasi
2.      dalam jangka waktu yang panjang menimbulkan akibat evolusi

  1. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.

  1. Ekosistem
Ekosistem adalah tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas. Pada ekosistem terdapat hubungan timbal-balik antara organisme yang hidup dan lingkungan abioyiknya. Yang membentuk suatu sistem yang dapa diketahui aliran energi dan siklus materinya.Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi.

            Menurut Undang-undang Lingkungan Hidup (UULH,1982) ekosistem adalah tatanan kesatuan secara menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Perlu diketahui bahwa di dalam ekosistem terdapat makhluk hidup dan limgkungannya. Makhluk hidup terdiri dari tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar individu . Menurut UULH tahun 1982 bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Aliran energi yaitu berpindahnya energi dari suatu organisme satu ke organisme yang lain melalui jalur makanan yang selanjutnya disebut dengan rantai makanan. Energi dalam bentuk makanan akan berpindah dari organisme tingkat tinggi ke organisme lain yang tingkatanya lebih rendah. Rantai makanan dapat dibedakan menjadi 3 macam
1.         Rantai makanan perumput, pada tipe ini rantai makanan diawali dari tumbuhan, maka tingkat trofi 1 diduduki oleh tumbuhan hijau (produsen), tingkat trofi 2 diduduki oleh herbivora (konsumen 1), tingkat trofi 3 diduduki oleh karnovora (konsumen 2) dan seterusnya.

2.         Rantai makanan detritus
Mata rantai makanan pada tipe ini berawal dari organisme perombak.
Ingat kembali, detritus merupakan hancuran (fragmen) dari bahan-bahan
sudah terurai yang dikonsumsi hewan-hewan kecil seperti rayap, cacing
tanah, tripang, dan sebagainya.

3.         Rantai Makanan Parasit
Pada tipe rantai makanan parasit, terdapat organisme lebih kecil yang
memangsa organisme lebih besar.

Selain melalui rantai makan proses perpindahan aliran energi ini juga melalui jaring-jaring makanan, yaitu bentuk rantai makanan yang salaing berhubungan dengan yang lainya. Sehingga bentuk makanan dari konsumen tidak hanya bergantung dari satu jenis makanan saja, sebaliknya satu jenis makanan dapat dimakan oleh lebih dari satu jenis konsumen.

Habitat adalah tempat hidup makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai habitat yang sesuai dengan kebutuhannya. Apabila terjadi gangguan atau perubhan yang cepat makhluk tersebut mungkin akan mati atau pergi mencari habitat yang lain yang cocok. Akan tetapi jika terjadi perubahan secara perlahan atau berevolusi, lama kelamaan makhlukyang ada disitu akan berusaha melakukan penyesuaian diri, atau beradaptasi yang akhirnya mungkin akan terjadi jenis baru. Relung atau niche merupakan cara hidup dari makhluk hidup dalam habitatnya

  1. Biosfer, biosfer adalah tingkatan organisasi biologi terbesar yang mencakup semua kehidupan di bumi dan adanya interaksi antara lingkungan fisik secara keseluruhan

Dalam perkembangannya lingkungan mengalami kelanjutan pertumbuhan dan perubahan-perubahan akibat interaksi dalam lingkungan tersebut. Demi mempertahankan keberlanjutan kehidupannya komponen-komponen lingkungan mengadakan perombakan diri menjadi lebih komplek melalui jalur suksesi, suksesi merupakan perubahan komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah dalam jangka waktu yang lambat teratur dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu. Proses ini berlangsung dengan menghasilkan suatu bentuk komunitas atau ekosistem yang disebut dengan klimaks yang bersifat homogenitas. Suksesi dibagi menjadi :

1.      Suksesi primer
Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan Lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan dapat pula karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara, dan minyak bumi. Contoh yang terdapat di Indonesia adalah terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan mengundang datangnya pengurai. Zat yang terbentuk karma aktivitas penguraian bercampur dengan hasil pelapukan lahan membentuk tanah yang lebih kompleks susunannya. Dengan adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.

Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat terns mengadakan pelapukan lahan.Bagian tumbuhan yang mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak menaungi rumput dan belukar maka terjadilah kompetisi. Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan. Saat itulah ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem itu.

2.      Suksesi sekunder
Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami gangguan, balk secara alami maupun buatan. Gangguan tersebut tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang taut, kebakaran, angin kencang, dan gangguan buatan seperti penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan sengaja.Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi di Indonesia antara lain tegalan-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.


PENUTUP
            Ilmu ekologi merupakan salah satu ilmu interdisipliner bagian dari ilmu hayat (biologi) yang berupaya mempelajari fenomena-fenomena, komponen penyusun, interaksi dan tingkatan komponen dalam lingkungan hidup. Sehingga manusia yaang mempelajari ilmu ekologi ini diharap mampu mengenal lingkunagn hidup menjaga keberlanjutan lingkungan tersebut dan melestarikan agar tidak terjadi kepunahan di masa yang mendatang.

DAFTAR PUSTAKA
Soegianto, agus. 2005. Ilmu lingkungan, Sarana menuju masyarakat berkelanjutan. Airlangga University Press. Surabaya
Irwan, Z.D. 2010 .Prinsip-prinsip Ekologo Ekosistem, Ilngkungan dan Pelestariaannya. Bumi Aksara. Jakarta
Odum, E.P. 1971.Fundamentals of Ecology.W.B. Saunders Company. London
UULH 1982, Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. KLH, Jakarta