Sabtu, 31 Maret 2012

Pendidikan Kepramukaan


PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

       I.            PENDAHULUAN
Selama ini istilah Gerakan Pramuka, Pendidikan Kepramukaan dan Pramuka, digunakan secara rancu, sehingga mengaburkan pengertian sebenarnya.
·         Gerakan Pramuka, adalah nama organisasi Pendidikan diluar sekolah dan diluar keluarga yang menggunakan prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan dan Metode Pendidikan Kepramukaan
·         Pendidikan Kepramukaan, adalah nama Kegiatan anggota Gerakan Pramuka
·         Pramuka, adalah Anggota Gerakan Pramuka yang terdiri dari anggota muda yaitu peserta didik S,G,T,D dan anggota dewasa yaitu pembina Pramuka, pembantu pembina pramuka, Pelatih Pembina Pramuka, Pembina Profesional, Pamong SAKA dan Instruktur SAKA, Pimpinan SAKA, Andalan, Pembantu Andalan, Anggota MABI, Staf Karyawan Kwartir dan Mitra.

    II.            MATERI POKOK
1.      Pendidikan Kepramukaan adalah Proses pendidikan yang melengkapi pendidikan di lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan dialam terbuka dengan prinsip dasar Pendidika Kepramukaan dan metode Pendidikan Kepramukaan, dengan sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur
2.      Pendidikan Kepramukaan sebagai proses pendidikan sepanjang hayat menggunakan tata cara kreatif, rekreatif dan edukatif dalam mencapai sasaran dan tujuanya. Melalui kegiatan yang menarik, menyenangkan, tidak menjemukan, penuh tantangan, serta sesuai dengan bakat dan minatnya diharapkan kemantapan mental, fisik, pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, rasa sosial, spiritual dan emosional peserta didik dapat berkembang dengan baik dan terarah
3.      Kegiatan pendidikan kepramukaan merupakan kegiatan di alam terbuka (outdoor activity) yang mengandung dua nilai, yaitu :
·         Nilai formal, atau nilai pendidikannya yaitu pembentukan watak (Charakter Buliding)
·         Nilai materiil, yaitu nilai kegunaan praktisnya
4.      Pendidikan kepramukaan berfungsi sebagai :
·         Permainan (Game) yang menarik, menyenangkan dan menantang serta mengandung pendidikan bagi peserta didik
·         Pengabdian bagi anggota dewasa
·         Alat pembinaan dan pengembangan generasi muda bagi masyarakat
5.      Sifat pendidikan kepramukaan
·         Terbuka : dapat didirikan di seluruh indonesisa dan diikuti oleh warga Negara Indonesia tanpa membedakan suku, ras dan agama
·         Sukarela : tidak ada unsur paksaan, kewajiban dan keharusan untuk menjadi anggota gerakan pramuka
·         Universal : tidak terlepas dari idealisme prinsip dasar dan metode pendidikan kepramukaan sedunia
·         Patuh dan taat kepada semua peraturan dan perundang-undangan Negara Kesatuan Republik Indonesia
·         Non politik :
a)      Bukan organisasi kekuatan sosial politik dan bukan bagian dari salah satu dari kekuatan organisasi sosial politik
b)      Seluruh jajaran Gerakan Pramuka tidak dibenarkan ikut serta dalam kegiatan politik praktis
c)      Secara pribadi anggota gerakan pramuka dapat menjadi anggota organisasi sosial politik
6.      Kegiatan pendidikan kepramukaan wajib memperhatikan 3 pilar pendidikan kepramukaan yaitu :
·         Modern : selalu mengikuti perkembangan
·         Manfaat : kegiatan yang memperhatikan manfaatnya bagi peserta didik
·         Taat kode kehormatan : sehingga dapat mengembangkan watak/karakternya
7.      Dalam kegiatan pendidikan kepramukaan selalu terjalin 5 (Lima) unsur terpadu, yaitu :
·         Prinsip Dasar Pendidikan Kepramukaan
·         Metode Kehormatan
·         Kode Kehormatan Pramuka
·         Motto Gerakan Pramuka
·         Kiasan Dasar Pendidikan Kepramukaan

 III.            PENUTUP
Pembina pramuka hendaknya memahami dengan sungguh-sungguh apa dan bagaimana pendidikan Kepramukaan itu dan memahami pula apa yang diingikan peserta didik. Dengan demikian kegiatan pendidikan kepramukaan yang dirancang Pembina Pramuka merupakan proses pendidikan yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik

Jumat, 30 Maret 2012

Sejarah singkat Gerakan Pramuka


SEJARAH SINGKAT GERAKAN PRAMUKA
“DARI GERAKAN KEPANDUAN KE GERAKAN PRAMUKA”

  I.            PENDAHULUAN
Sejarah merupakan cermin bagi keadaan sekarang serta sumber pemikiran dan pembelajaran dalam mengembangkan tujuan-tujuan yang akan datang.

II.            MATERI POKOK
1.      Masa Hindia Belanda
a)      Tahun 1908, Mayor Jenderal Robert Boden Powell melancarkan suatu gagasan tentang pendidikan luar sekolah untuk anak-anak inggris, dengan tujuan agar menjadi manusia inggris, warga inggris dan anggota masyarakat inggris yang baik sesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaan inggris Raya waktu itu
b)      Beliau menulis “Scouting for Boys”, sebuah buku yang berisi pengalaman dialam terbuka bersama pramuka dan latihan-latihan yang diperlukan pramuka
c)      Gagasan Boden Powell dinilai cemerlang dan sangat menarik sehingga banyak negara-negara lain mendirikankepanduan. Diantaranya di negara belanda dengan nama padvinder atau padvinderij
d)     Gagasan kepanduan dibawa oleh orang belanda ke indonesia yang pada masa itu merupakan daerah jajahan Hindia Belanda (Nederlands Ost Indie), dengan mendirikan Nederlands Indischie Padvinders Vereeniging (NIPV) atau persatuan pandu-pandu Hindia Belanda
e)      Pemimpin-pemimpin pergerakan Nasional, mengambil gagasan Boden Powell dengan membentuk organisasi-organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik yaitu sebagai kader pergerakan nasional. Pada saat itu mulailah bermunculan organisasi-organisasi kepanduan diantaranya Javanse Padvinders Organizatie (JPO), Jong Java Padvinderij (JJP), National Islamitje Padvinderij (NATIPIJ), Sarikat Islam Afdeling Padvinderij (SIAP), Hizbul Wathan (HW) dan lain sebagainya. Pemerintah Hindia Belanda melarang penggunaan istilah Padvinder dan Padvinderij untuk organisasi kepanduan diluar NIP V
f)       Sumpah pemuda yang dicetuskan pada konggres pemuda tanggal 28 Oktober 1928, telah menjiwai gerakan kepanduan nasional Indonesia untuk lebih bergerak maju
g)      Dengan meningkatnya kesadaran nasional Indonesia, maka timbullah niat untuk mempersatukan organisasi-organisasi kepanduan. Pada tahun 1930 muncullah kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang merupakan gabungan dari organisasi kepanduan Indonesische Padnvinder Organizatie (INPO), Pandu Kesultanan (PK) dan pandu pemuda sumatera (PPS). Pada tahun 1931 terbentuk federasi kepanduan dengan nama Persatuan Antar Pandu-pandu Indonesia (PAPI), yang kemudian berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) pada tahun 1938.

2.      Masa Pendudukan Jepang
Masa pendudukan jepang (PD II), penguasa jepang melarang keberadaan organisasi kepanduan. Tokoh-tokoh kepanduan banyak yang masuk organisasi seinendan, kelbodan dan Pembela Tanah Air (PETA)

3.      Masa Perang Kemerdekaan
Dengan diproklamasikan kemerdekaan 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia bahu membahu mempertahankan kemerdekaan. Seiring dengan itu, pada tanggal 28 Desember 1945 di surakarta berdiri pandu Rakyat Indonesia (PARI) sebagai satu-satunya organisasi kepanduan di wilayah Republik Indonesia

4.      Masa Pasca Perang Kemerdekaan hingga 1961
a)      Setelah pengakuan kedaulatan NKRI, Indonesia memasuka masa pemerintahan yang liberal. Sesuai dengan situasi pemerintahan tersebut, maka bermunculan kembali organisasi kepanduan seperti HW, SIAP, Pandu Islam Indonesia, Pandu Kristen, Pandu Katholik, Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) dan lain-lain
b)      Menjelang tahun 1961, Kepanduan Indonesia telah terpecah-pecah mejadi lebih dari 100 organisasi kepanduan, suatu keadaan yang melemahkan nilai persatuan dan gerakan kepanduan Indonesia. Organisasi kepanduan pada saat iru terdiri atas satu federasi kepanduan putera dan dua federasi kepanduan puteri, yaitu :
·         Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), 13 september 1951
·         Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO), 1954
·         Perserikatan Kepanduan Putri Indonesia
Selanjutnya, ketiga federasi tersebut melebur menjadi satu federasi yaitu persatuan kepanduan Indonesia (PERKINDO)
c)      Untuk
d)     Kondisi
e)      keinginan
5.      Masa 1961-1999
6.      Masa 1999-sekarang
III.            PENUTUP

Selasa, 27 Maret 2012

Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka


ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
GERAKAN PRAMUKA

1.      Pendahuluan
A.    Faktor-faktor yang melatarbelakangi penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka (Kepres RI No. 24 Tahun 2009 dan SK Kwarnas 203 Tahun 2009) ialah
a)      Jiwa kesatria yang patriotik dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang adil dan makmur material maupun spiritual dan beradab.
b)      Kesadaran bertanggung jawab atas kelstarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
c)      Upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan dengan sasaran meningkatkan sumber daya kamu muda melalui kepramukaan dalam mewujudkan masyarakat madani dan melestarikan keutuhan :
·         Negara Kesatuan Republik Indonesia
·         Ideologi Pancasila
·         Kehidupan Rakyat yang rukun dan damai
·         Lingkungan hidup di bumi nusantara

B.     Fungsi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka sebagai :
a)      Landasan hukum dalam pengambilan kebijakan Gerakan Pramuka
b)      Pedoman dan petunjuk pelaksanaan kegiatan kepramukaan

2.      Materi pokok
A.    Organisasi ini bernama Gerakan Pramuka yaitu Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana
B.     Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden No. 238 tahun 1961 tanggal 20 mei, sebagai kelanjutan dan pembaharuan Gerakan Kepanduan nasional Indonesia
C.     Tujuan Gerakan Pramuka adalah mendidik dan membina kaum  muda Indonesia guna mengembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, sehingga menjadi
1)      Manusia berwatak, berkepribadian, dan berbudi pekerti luhur yang :
·         Tinggi Moral, spiritual, kuat mental, sosial, intelektual, emosional dan fisiknya
·         Tinggi kecerdasan dan mutu ketrampilanya
·         Kuat dan sehat jasmaninya
2)      Warga Negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional maupun internasional (Pasal 4 AD Gerakan Pramuka)

D.    Tugas Pokok Gerakan Pramuka adalah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih bai, yang sanggup bertanggung jawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan (pasal 5 AD Gerakan Pramuka)
E.     Sifat Gerakan Pramuka :
1)      Gerakan Pramuka adalah Organisasi Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia Sebagai lembaga pendidikan nonformal yang menyelenggarakan Gerakan Pramuka
2)      Gerakan Pramuka adalah Organisasi pendidikan yang keanggotaanya bersifat sukarela, tidak membedakan suku, ras, golongan dan agama
3)      Gerakan Pramuka bukan Organisasi kekuatan sosial politik, bukan bagian dari salah satu organisasi kekuatan sosial politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis
4)      Gerakan Pramuka ikut serta membantu masyarakat dalam melaksanakan pendidikan bagi kaum muda, khususnya pendidikan non formal diluar sekolah maupun keluarga
5)      Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaan itu (pasal 7 AD Gerakan Pramuka)

F.      Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuan melakukan usaha :
a)      Menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental, moral, fisik, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman melalui kegiatan
·         Keagamaan, untuk meningkatkan iman dan ketaqwaan kepada tuhan YME, menurut agama masing-masing
·         Kerukunan umat beragama antar umat seagama dan pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain
·         Penghayatan dan pengamalan pancasila untuk memantapkan jiwa pancasila dan mempertebal kesadaran sebagai warga negara yang bertanggung jawab terhadap kehidupan dan masa depan bangsa dan negara
·         Kepedulian terhadap sesama hidup dan alam seisinya
·         Pembinaan dan pengembangan minat terhadap kemajuan teknologi dengan keimanan dan ketaqwaan
b)      Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada tanah air dan bangsa
c)      Memupuk dan mengembangkan persatuan dan kebangsaan
d)     Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan  baik nasional maupun internasional
e)      Menumbuhkan pada para anggota rasa percaya diri, sikap dan perilaku yang kreatif dan inovatif, rasa bertanggung jawab dan disiplin
f)       Menumbuh kembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan
g)      Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan
h)      Membina, kemandirian dan sikap otonom, ketrampilan, dan hasta karya (pasal 8 AD Gerakan Pramuka)

3.      Penutup
a)      Pasal-pasal 1,4,5,7 dan 8 merupakan pasal yang harus difahami sungguh-sungguh kareana pasal-pasal tersebut merupakan pokok pedomana Gerakan Pramuka
b)      Pasal-pasal lain dapat dipelajari sendiri
c)      Anggaran Rumaha Tangga Gerakan Pramuka merupakan pedoman operasional Gerakan Pramuka dalam pengelolaan menuju tercapainya tujuan Gerakan Pramuka

Sumber : Bahan Pelatihan KMD Gerakan Pramuka tahun 2010

Rabu, 21 Maret 2012

Isolasi Kasein

Laporan Praktikum Biokimia
I.       Judul Laporan :
Isolasi Kasein pada susu sapi segar

II.    Tujuan :
a)      Mempelajari cara isolasi kasein
b)      Mengtahui kadar kasein pada 100ml air susu sapi segar

III. Dasar Teori :
Susu sapi segar merupakan salah satu minuman yang tergolong digemari oleh semua lapisan masyarakat, sebagai pelengkap makanan sehat dan sempurna hal ini dikarenakan susu sapi segar memiliki kandungan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Susu sapi segar mengandung air,lemak,protein,vitamin,mineral, laktosa/karbohidrat dan lain-lain.

Kasein merupakan salah satu protein yang terkandung dalam susu sapi segar dengan konsentrasi 35 gram/L,ckasein ini merupakan polimer dari asam amino-asam amino yang disatukan oleh ikatan-ikatan peptide (peptide linkages)

Protein susu memiliki protein-protein spesifik. Salah satunya adalah kasein. Kasein merupakan komponen terbesar dalam susu dan sisanya berupa whey protein. kadar kasein pada protein susu mencapai 80%. Kasein terdiri atas beberapa fraksi seperti alpha-casein, beta casein, dan kappa-casein. Kasein merupakan salah satu komponen organik yang melimpah dalam susu bersama dengan lemak dan laktosa. Kasein merupakan protein konjugasi antara protein dengan fosfat membentuk fosfoprotein. Kasein berupa serbuk amorf warna putih.
Dalam kaseintidak hanya terdiri dari zat-zat organik, melainkan mengandung juga zat anorganil seperti kalsium, fosfor, dan magnesium. Dalam keadaan murni, kasein berwarna putih seperti salju, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa yang khas. Kasein murni tidak larut dalam air dingin dan garam netral. Kasein terdispersi dalam air panas, basa, dan garam basa seperti natrium asetat, dan natrium oksalat.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi protein adalah pH, dimana sebuah protein susu (kasein) akan mengendap bila keadaan muatan negatif dan positif larutan yang mengandung protein tersebut seimbang, keadaan dimana pH saat muatan positif dan negatif setimbang dinamakan pH isoelektrik, keadaan pH isoelektrik ini digunakan sebagai isolasi protein pada susu segar, denagn cara mengendapkan protein susu tersebut. pH isoelektrik susu pada 4,8

IV. Alat dan Bahan :
1.      Alat :
a)      Gelas Beaker
b)      Pipet Tetes
c)      Gelas Ukur
d)     pH Meter
e)      Penangas air
f)       Kertas Saring
g)      Sentrifuge
h)      Gelas Arloji
i)        Neraca analitik
j)        Tabung bucher
2.      Bahan
a)      Susu sapi segar
b)      Buffer Na-asetat 0,2M pH 4,8
c)      Etil eter
d)     Etanol 90%
e)      Aquades
V.    Cara Kerja :
1.      Tempatkan 100ml susu dalam gelas beaker, hitung pH larutan susu segar, panaskan pada suhu 40 C. campurkan Buffer asetat 0,2 M sebanyak 150ml sambil diaduk-aduk secara perlahan, sampai pH meter menunjukkan pH isoelektrik larutan susu yaitu 4,8.
2.      Dinginkan campuran pada suhu kamar, kemudian saring dengan kertas saring atau disentrifugasi dengan sentrifuge
3.      Cuci endapan beberapa kali dengan aquades, kemudian tambahkan dengan etanol 30ml
4.      Saring suspense ini dengan corong Buchner atau disentrifugasi, kemudian cuci endapan menggunakan eter.
5.      Pindahkan endapan kedalam gelas arloji dan biarkan samapi eter habis menguap
6.      Timbanglah kadar kasein yang dihasilkan dan hitung proses randemenya menggunakan rumus 
 massa rendemen = Massa endapan/Massa teoritis X 100 %
 Massa teoritis = Massa kasein dalam susu pada teori X massa larutan
R
VI. Hasil Pengamatan :
No
Perlakuan
Pengamatan
1.
Susu segar + Buffer asetat 0,2M dipanaskan pHi 4,8
Susu berwarna putih, terdapat gumpalan warna kekuningan
2.
Menyaring
Didapatkan rendemen berwarna putih, dan sisa susu berwarna sedikit kekuningan (mengandung larutan lemak)
3.
Menambahkan Larutan Etanol 95% (fungsi isolasi kasein dari larutan yang polar)
Endapat tetap putih
4.
Sentrifuge
Endapan putih
5.
Menambahkan larutan Eter (fungsi isolasi larutan yang bersifat non polar)
Endapat putih
6
Sentrifuge
Didapatkan kasein yang berwarna putih menggumpal

VII.          Pembahasan :
Percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi kasein dari susu. Dalam percobaan ini digunakan susu sapi segar. Isolasi kasein dapat dilakukan dengan pengendapan kasein pada pH iso elektrik. Dalam percobaan dilakukan isolasi kasein dengan cara pengendapan yaitu dengan menambahkan laruta buffer asetat agar pH mencapai isoelektrik yaitu 4,8.

Susu merupakan system koloid yang system terdispersi dan pendispersinya adalah zat cair (emulsi). Sistem ini tidak terlalu stabil tetapi pada susu, system koloid ini distabilkan dengan adanya kasein sebagai emulgator. Langkah pertama adalah dengan memanaskan susu sebanyak 100 ml hingga suhu 40°C, pemanasan hanya dilakukan sampai suhu 40°C, dengan tujuan agar tidak merusak kandungan air susu yang lain yaitu tritofan, serina dan treonina, setelah mencapai 40°C, pada saat air susu dipanaskan  ditambah tetes demi tetes buffer asetat sebanyak 100 ml sambil terus diaduk dan lama kelamaan terbentuk endapan putih. Endapan ini adalah kasein, selanjutnya endapan ini dipisahkan dari filtratnya dengan menyaringnya. Endapan berupa padatan/ serbuk putih, sedangkan filtrate berupa cairan jenuh berwarna agak kuning.

Langkah selanjutnya adalah melarutkan endapan dalam 50 ml alcohol 95%, kemudian mendekantasinya, lalu mengulangi langkah ini dengan menggunakan 50 ml etanol:eter = 1:1. Lalu ditambah lagi 50 ml eter;alcohol dan disaring, lalu dicuci dengan 50 ml eter. Rangkaian proses ini bertujuan untuk memurnikan kasein yang diperoleh dari komponen-komponen susu yang lain. Setelah disaring, kasein yang diperoleh dikeringkan dan setelah kering ditimbang.
Massa kasein yang diperoleh adalah 4,155 gr. sehingga kadar kasein dalam 100 ml air susu adalah 4,157. Sedangkan massa rendemennya adalah 
Randemen = Massa Endapan/Massa Teoritis X 100%
Teoritis = Massa kasein dalam susu pada teori X Massa Larutan

Teoriris = 0,035gram/ml X 250ml
Teoritis = 8,75 gram

Randemen = Massa Endapan/Massa Teoritis X 100%
Randemen = 4,155 gram/8,75 gram X 100%
Randemen = 47%

VIII.       Kesimpulan :
1)      Tujuan dari percobaan adalah mengisolasi kasein dari susu
2)      Kasein dapat diisolasi dengan cara hidrolisis kimiawi, baik dengan pengasaman, penambahan basa maupun enzim secara sempurna
3)       Hidrolisis kasein dengan asam tidak dilakukan pada suhu tinggi, hanya dilakukan hingga suhu 40°C saja agar komponen air susu yang lain tidak rusak
4)      Kasein yang diperoleh berwarna putih dengan massa 4,155 gram
5)      Kadar kasein dalam 100 ml air susu adalah 4,155 mg/ml
6)      Kadar rendemen dala 100ml air susu sapi segar adalah 47%
7)      Fungsi penambahan alcohol 95% adalah untuk memurnikan kasein dari komponen