GAMET KATAK DAN PERKEMBANGANYA
Oleh
:
Syaiful
Yahya (081014072)
Minori_099@yahoo.co.id,
mangippul.blogspot.com
Fakulstas
Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya
Gametogenesis
merupakan proses pembentukan Gonad (sel kelamin). Gametogenesis terbagi atas
Spermatogenesis dan Oogenesis, dimana Spermatogenesis adalah proses pembentukan
gamet jantan berupa spermatozoa yang terjadi pada testis khususnya ‘tubulus seminiferus”, sedangkan
Oogenesis adalah proses pembentukan gamet betina berupa Ovum yang berlangsung
pada Ovarium. Secara umum tahap perkembangan pembentukan gamet jantang dan
betina (Gametogenesis) terbagi atas tiga tahapan, yaitu ; Periode perbanyakan,
tumbuh dan pematangan. (Tatang Djuhanda, 1981).
Berikuta penjelasan dari masing-masing tahapan
tersebut :
a. Periode
perbanyakan / proliferasi
Pada fase ini
primordium dari sel-sel yang bermigrasi ke gonad melakukan beberapa kali
pembelahan untuk membentuk spermatogonia dan ooginia. (Yamelly Gani, 1989).
b. Periode
tumbuh
Sementara
sebagian spermatogenesis dan oogenesis terus melakuka pembelahan, sebagian laki
mengalami fase tumbuh, dimana ukuran dari sel bertambah besar dai uuran semula
dan DNA dari kromosom menjadi dua kali semula. Sel yang telah mengalami fase
tumbuh ini disebut gametosit primer dan berada pada stadium profase dari
pembelahan meiosis. (Yamelly Gani, 1989).
c. Periode
pemasakan
Fase
dimana gametosit primer mengalami dua kali pembelahan. Meiosis pertama
menghasilkan gametosit sekunder, sedangkan meiosis kedua menghasilkan gamet
yang bersifat haploid. Denga kata lain dapat dikatakan tujuan utama dari fase
pemasakan ini yaitu agar individu baru yang akan berkembang dari sel telur yang
sudah diuai akan mempunyai kromosom yang sama jumlahnya dengan kromosom induk. Gmet
yang haploid ini disebut dengan ootid/ovum dan spermatid. (Yamelly Gani, 1989).
Ovarium katak berada di dalam rongga
perut (Cavum abdominalis), yang
diikat oleh suatu jaringan yang disebut dengan mesovarium. Ovarium terdiri dari beriu-ribu oogonia kecil. Oogonia akan
berkembang menjadi folikel. Folikel yang besar terpisah dari folikel lainya
oleh adanya jaringan ikat. Didalam jaringan ikat, terdapat pembuluh darah
bercabang-cabang dalam ovarium yang berperan untuk mensuplai makanan dan
oksigen untuk perkembangan folikel. Pada saat folikel berukuran kecil, kuning
telur (yolk, vitteline) tersebar
diseluruh folikel, tetapi pada folikel yang berukuran besar, yolk
terkonsentrasi pada kutub vegetal (vegetal
pole) dan oosit berada di kutub animal (animal
pole), sehingga termasuk tipe telolechital.
Jumlah Yolk katak dibanding yolk vertebrata lain erjumlah sedang sehingga
termasuk yolk tipe mesolechital. Yolk
berfungsi sebagai nutrisi bagi embrio sampai fase berkembangan tertentu
(Kecebong).
Ketika telur (ovum) dilepaskan dari
ovarium, maturasi pertama (Meiosis I)
sudah terjadi dan meiosis akan dilanjutkan dalam oviduct. Selanjutnya telur
akan disimpan dalam “uterus”, dan kemudian telur dilengkapi dengan membran gelatin (jelly) yang berperan untuk
mengikat telur satu dengan telur yang lainya, mengapung dalam air, proteksi dan
untuk memfokuskan sinar yang mengenai ovum
Selain menghasilkan spermatozoa,
testis juga menghasilkan testosteron. Didalam testis beratus-ratus tubulus
seminiferus, yang terpisah menjadi lobus-lous (lobulus) oleh septa (Septula).
Selanjutnya lobulus-lobulus itu bermuara pada saluran yang disebut Vasa efferentia yang terletak di dalam
testis. Pematangan spermatozoa terjadi di dalam tubulus seminiferus.
Pengamatan Makroskopis
Dalam rongga
perut, dapat diamati situs organ pencernaan (traktus digestivus) yang tampak
menutupi organ reproduksi. Pada kodok betina, setelah traktus digestivus
dikuakkan, terlihat badan lemak yang menutupi organ reproduksi. Ovarium
berjumlah sepasang dengan bentuk berlobus-lobus. Ukuran ovarium kodok betina
bervariasi dari tiap-tiap kelompok, begitu pula dengan stadium ovariumnya. Di lateral
tiap ovarium terdapat oviduk yang tergantung pada dinding dorsal tubuh dan tampak
berkelok-kelok. Di ujung anterior oviduk terdapat celah seperti infundibulum
atau disebut tuba ostium. Di bagian posterior setiap oviduk ukurannya membesar
dengan struktur seperti uterus yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan telur
sementara. Bagian akhir oviduk dilanjutkan ke bagian kloaka yang merupakan
permuaraan untuk traktus digestivus dan traktus urogenitalis. Hasil pengamatan
secara makroskopis dengan menggunakan lup atau kaca pembesar pada kodok betina Pada
Gambar 1. Pada Gambar 1 diperlihatkan bahwa makroskopis telur katak berbentuk
membulat dan berwarna putih dan hitam. Secara makroskopis perbedaan dari setiap
stadium kematangan gonad pada kodok lembu betina dapat dilihat dari morfologi,
perbedaan ukuran telur, dan adanya pigmentasi pada permukaan telur. Semakin
tinggi stadium gonad yang dicapai (telur menjadi matang) maka semakin tinggi
pula pigmentasi pada permukaannya, oleh karena itu pada ovarium terlihat pigmen
hitam dan putih pada kuning telur (Goin et al., 1978; Takashima dan
Hibiya, 1982).
Gambar 1
Pengamatan Mikroskopis
Ovarium katak secara
umum memperlihatkan gambaran histologi berupa lapisan terluar teka eksterna dan
di bawahnya terdapat lapisan-lapisan yang disebut teka interna. Selain itu juga
terlihat sel-sel folikel mengelilingi oosit yang sedang berkembang dan erat
hubungannya dengan proses pematangan yang terjadi dalam folikel. Pengamatan
morfologi stadium kematangan gonad menunjukkan bahwa pada kematangan gonad
stadium I, secara histologi terlihat gonad didominasi oleh oogonium yang
dikelilingi oleh folikel-folikel kecil kematangan Gonad stadium I (Gambar 2A). Kematangan
gonad stadium II secara histologis teramati ukuran sel telur bertambah besar
dibandingkan dengan ukuran sel telur pada stadium I. Oogonium berkembang
menjadi oosit (Gambar 2B). Ovarium pada kematangan gonad stadium III, secara
histologi ovarium terlihat berlobuslobus berisi sel telur yang didominasi oleh
oosit primer dan sedikit oogonium (Gambar 2C). Kematangan gonad stadium IV,
ukuran diameter telur jauh lebih besar dari tingkat sebelumnya. Ovarium
terlihat didominasi oleh oosit primer (Gambar 2D).
Gambar 2. Fotomikrograf stadium perkembangan ovarium kodok lembu. (A)
Stadium I, (B) Stadium II, (C) Stadium III, (D) Stadium IV. i, inti sel; op,
oosit primer; o, oogonium. Pigmen hitam terlihat pada bagian perifer dari sel
telur (panah). Pada sel telur yang telah matang inti sel terletak di pinggir
(D). Pewarnaan HE, Skala A-D = 50μm.
Spermatozoa
Daftar Pustaka
http://neoviologian.blogspot.com/2012/09/laporan-gametogenesis.html,
diakses pada 26 september 2012
Djuhanda,
tatang. 1981. Embriologi Perbandingan. Amico
: Bandung
Gani,
yamelly. 1989. Embriologi Dasar. FMIPA
UNAND. Padang
I Ketut Mudite Adnyane1*, Sevy Tiara
Ilham1, Muhammad Agil 2, jurnal Profil Gonad Kodok Lembu Betina yang Diberi Human
Chorionic Gonadotropin dan Ekstrak Hipofisis Kodok Lokal
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas komentarnya mudah-mudahan bermanfaat