LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI
TUMBUHAN
TROPISME
Tanggal
Praktikum, 10 Mei 2012
Disusun
Oleh :
1. Alamil
Huda (081014007)
2. A.
Kharish Fahmi (081014009)
3. Cipto
Dwi Handono (080710470)
4. Eko
Prasetyo N.S.W. (081014066)
5. Muhammad (081014102)
6. Syaiful
Yahya (081014072)
Dosen
Asistensi :
Drs.
H. Hery Purnobasuki, Ms, Ph. D
DEPARTEMEN
BIOLOGI
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
AIRLANGGA
2012
1.
TUJUAN
·
Mengamati pengaruh cahaya terhadap gerak
pertumbuhan tanaman
·
Mengamati arah gerak pertumbuhan tanaman akibat
adanya gravitasi
2.
TINJAUAN
PUSTAKA
Para ahli membedakan gerak
tumbuhan berdasarkan sumber rangsangan. Jika gerak tumbuhan tejadi bukan karena
rangsangan dari luar atau rangsangan itu berasal dari dalam tumbuhan. Disebut
gerak endonom. Gerak ini dikenal pula sebagai gerak otonomatau gerak spontan.
Sedangkan gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsang dari luar
disebur gerak etionom
A. GERAK ETIONOM
Gerak etinom merupakan reaksi gerak tumbuhan
yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar. Berdasarkan hubungan antara
arah respons gerakan dengan arah asal rangsangan, gerak etionom dapat dibedakan
menjadi gerak tropisme, taksis, dan nasti. Jika yang bergerak hanya bagian dari
tumbuhan, maka disebut: gerak tropisme. Jika yang bergerak seluruh
bagian tumbuhan disebut gerak taksis. JIka gerakannya itu tidakl dipengaruhi
oleh arah datangnya rangsangan, disebut gerak nasti.
1.
Tropisme
Tropisme adalah gerakan tumbuh yang diakibatkan seluruhnya oleh
pasangan eksternal. Rangsangan yang menghasilkan respon tropik jelas dapat
diketahui dan peran spesifik dari faktor tumbuh dapat diketahui (Heddy, S.
1986). Kaau geraknya mendekati sumber rangsang disebut tropi positif, dan kalau
menjauhi disbut tropi negatif Prawirohartono, S. 1991)
Tropisme dapat dibedakan berdasarkan pada rangsangannya yaitu
fototropisme disebabkan oleh cahaya; geotropisme dengan rangsangan gaya tarik
bumi; thigmo tropisme dengan rangsangan berupa sentuhan; chemotropisme dengan
rangsangan yang berupa zat kimia dan lain-lain (Heddy, S. 1986).
Respon tropisme bisa positif bisa negatif. Resapon positif jika
bagian tumbuhan tumbuh kearah yang berlawanan. Respon negatif jika bagian
tumbuhan tumbuh kearah yang berlawanan dari datangnya rangsangan (Heddy, S.
1986).
- Fototropisme
Fototropi adalah gerak tumbuh batang kearah matahari
(Prawirohartono, S. 1991). Teori Cholodniy-Went tentang fototropisme menetapkan
bahwa penyinaran sefihak merangsang penyebaran yang berbeda (diferensial) IAA
dalam batang. Sisi batang yang disinari mengandung IAA lebih rendah dari pada sel-sel
yang disinari, sehinggabatang akan membengkok kearah sumber cahaya. (Heddy, S.
1986). Jika perangsang itu berupa cahaya maka gerak bagian tanaman menuju
kecahaya kita sebut sebagai fototropi yang positif. Sebaliknya jika
gerak itu menjauh dari perangsang, gerak itu kita sebut sebagai fototropi yang
negatif (Dwijoseputro 1984)
Telah diketahu bahwa optimum konsentrasi IAA untuk perpanjangan
sel akar adalah kira-kira 100.000 kali lebih rendah daripada optimum
konsentrasi untuk perpanjangan sel-sel batang. Denga kata lain, konsentrasi IAA
yang merangsang pertummbuhan akar . Sebaliknya konsentrasi IAA yang merangsang
pertumbuhan adalah sangat rendah untuk bisa menghambat pertumbuhan batang
maupun untuk merangsangpertumbuhan (Heddy, S. 1986). Contoh fototropi; ujung batang
membengkok menuju ke cahaya. Hal ini dapat keta saksikan pada tanaman pot yang
kita tempatkan dekat jendela atau dibawah tuturan, dimana cahaya hanya batang
satu fihak (Dwijoseputro 1984) Sisi yang mengarah matahari
akan tumbuh lebih cepat dari ujung akar akan tumbuh erah yang berlawanan dari
arah datangnya cahaya, sehingga terjadinya fototropik negatif (Heddy, S. 1986).
- Geotropisme
Geotropi adalah gerak yang
menuju ke pusat bumi; gerak ini dilakukan oleh akar. Gerak ujung akar kepala
itu kita sebut sebagai dia-geotropik atau transfersal-geotropik (Dwijoseputro
1984). Geotropi adalah gerak akar krena adanya gaya tarik grfitasi bumi
(Prawiroharjo, S. 1991).
Geotropisme negatif dari batang geotropik postif dari akar dapat diterangaka
dengan perpindahan auxin dari pengaruh dari gaya tarik bumiTelah diketahui
bahwa jika tumbuhan diletakkan horisontal. Ujung batang akan tumbuh keatas dan
ujung kar tumbuh kebawah. Respon ini terjadi walaupun ditempat gelap; respon
ini tergantung gaya tarik bumi dan bukan cahaya. Cholodni (1942) dan went
(1928) secara terpisah menduga bahwa respon geotropisme pada batang yang
terletak oleh distribusi zat tumbuh (kemudian dikenal dengan IAA tidak merata
pada sisi atas dibandingkan denga sisi bawah dari lubang sisi bawah dari batang
(Heddy, S. 1986)
Teori Cholodni-went tentang
geotropisme mengajukan dugaan bahwa auxin dipindahkan dari belahan atas batang
kebelahan bawah bila bila batang diubah dari posisi vertikal (Heddy, S. 1986) Bila respon akar dan batang
tumbuhan yng diletakkan horisontal diperbandinkan akar akan berinteraksi
geotropik positif, sedang batang geotropik negatif. Pada kedua keadaan
tersebut, posisi horisontal mengakibatkan perpindahan IAA kebelahan bawah akar
dan batang. Konsentrasi yang tinggi pada belahan bawah akar menghambat
pemanjangan sel, sedangkan konsentrasi IAA di belahan atas mendorong
pemanjangan sel. Hasil akhir dari kedua pengaruh ini, akar membengkok kebawah.
Keadaan sebaliknya terjadi pada batang; konsentrasi IAA yang tinggi pada belahan
bawah batang mendorong pemanjangan sel dan konsentrasi yang rendah pada belahan
atas menurunkan pemanjangan sel (Heddy, S. 1986) Proporsi
zat-zat tubuh yang berbeda mungkin merupakan penyebab insolasi tespon tumbuh
yang berbeda pada akar, batang dan organ-organ lainnya (Heddy, S. 1986)
2.
Taksis
Taksis adalah: gerak seluruh tubuh atau gerak
berpindah tempat bagian dari tubuh tumbuhan yang arah berpindahnya dipengaruhi
rangasangan. Gerakan yang arahnya mendekati sumber rangsangan disebut: taksis
positif. Dan yang menjauhi sumber rangsangan taksis negative, Macam atau sumber
rangsangan taksis meliputi: Cahaya, zat kimia, dan rangsang listrik. Jika
rangsangan berupa zat kimia, gerak itu disebut: kemotaksis. Jika rangsangan yang dating berupa cahaya
disebut fototaksis. Jika rangsangan berupa listrik disebut: galuanotaksis
3.
Nasti
Nasti adalah: gerak bagian tumbuhan yang arahnya
tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh
tumbuhan itu sendiri. Gerak nasti antara lain: Fotonasti, Niktinasti,
Tigmonasti/seismonasti, Termonasti, Haptonasti, Hidronasti, Nasti kompleks
B. GERAK ENDONOM/OTONOM.
Gerak endonom disebabkan
oleh rangsangan atau factor-faktor yang diduga berasal dari dalam tumbuhan itu
sendiri. Gerak ini dikenal pula sebagi gerak spontan dari tumbuhan karma
tumbuhan melakukan gerakan secara spontan, tanpa adanya mengarah rangsangan
dari luar.
Gerak hidonom yang
paling umum adalah: mutasi
Mutasi adalah: gerak ujung batang yang sedang
tumbuh atau organ lain seperti daun, stolon, tangkai bunga, dan akar yang
gerakannya membentuk lintasan melingkar diudara. Gerak endonom yang lain
adalah: gerak higroshopis
Higroshopis adalah: gerak bagian tumbuhan yang
disebabkan oleh tumbuhan kadarv air didalam bagian tumbuhan.
Contohnya: pecahnya
kulit buah polong-polongan, pecahnya kulit buah tumbuhan pacar air, membuka
kotak spora, tumbuhan lumut dan paku saat mengeluarkan spora.
3.
ALAT DAN BAHAN
ALAT
a)
Fototropisme
·
Botol bekas selai
·
Gelas beaker
·
Kertas alumunium
b)
Gravitropisme
·
Cawan petri
·
Pipet
·
Selotip 2 sisi
BAHAN
a) Fototropisme
·
Biji kacang hijau
·
Gelas beaker
·
Air
b) Gravitropisme
·
Biji jagung (Zea mays)
·
kapas
4.
PROSEDUR
KERJA
A. Fototropisme
1)
Siapkan biji-biji kacang hijau dan
rendam kedalam air pada gelas beaker selama 15 menit, pilihlah biji-biji yang
tenggelam sebagai sampel percobaan
2)
Siapkan 3 botol bekas selai dan masukkan
kapas kedalamnya (di dasar botol) sebagai medium tanam
3)
Tetesi kapas dengan air hingga basah
secukupnya
4)
Masukkan biji-biji kacang hijau yang
telah disiapkan sebanyak 10 biji kedalam setiap botol lalu tutup mulut botol
tersebut dengan kertas alumunium
5)
Selanjutnya berikan perlakuan sebagai
berikut :
·
Botol-1 dindingnya tidak ditutupi
apapun, sehingga cahaya dapat masuk ke dalam botol
·
Botol-2 ditutup rapat dindingnya dengan
kertas alumunium, sehingga tidak ada cahaya yang bisa masuk
·
Botol-3 ditutup dindingnya dengan
alumunium, tapi dibuat celah dengan membuat satu lubang kecil sebagai tempat
masuknya cahaya/sinar
6)
Letakkan botol-botol itu di tempat yang
mempunyai cukup cahaya dan posisikan lubang pada kertas alumunium pada arah
tertentu dimana cahaya dapat masuk ke dalamnya. Usahakan posisi lubang itu
tetap dan tidak berubah
7)
Amati setiap hari arah pertumbuhan dari
kecambah biji itu dan jangan lupa untuk menetesi air ke kapas agar kebutuhan
airnya mencukupi
B. Gravitropisme
a)
Siapkan cawan petri dan masukkan kapas
ke dalamnya, atur sedemikian rupa agar kepas merata
b)
Tetesi kapas dengan air secukupnya
c)
Letakkan 4 biji jagung yang telah
direndam selama 15 menit sebelumnya pada permukaan kapas tersebut dengan posisi
sebagai berikut :
5.
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
a) Fototropisme
No.
|
Botol
|
Hasil
pengamatan
|
||
Hari ke-1
|
Hari ke-2
|
Hari ke-3
|
||
1
|
1
|
Mulai tumbuh
|
Pertumbuhan
menyebar
|
Pertumbuhan
menyebar terbentuk daun
|
2
|
2
|
Mulai tumbuh
|
Pertumbuhan
menyebar
|
Pertumbuhan
menyebar belum terbentuk daun
|
3
|
3
|
Mulai tumbuh
|
Pertumbuhan
mengarah pada lubang
|
Pertumbuhan
mengarah pada lubang
|
Keterangan
Botol
1: Tanpa tutup alumunium foil
Botol
2: Tertutup alumunium foil tanpa celah sedikitpun
Botol
3: Tertutup alumunium foil dan terdapat celah cahaya
b) Gravitropisme
No.
|
Cawan petri
|
Hasil
pengamatan
|
||
Hari ke-1
|
Hari ke-2
|
Hari ke-3
|
||
1
|
Kedelai
|
Mulai tumbuh
|
Mulai tumbuh
|
Pertumbuhan
retikula kearah bawah semua
|
2
|
Jagung
|
Mulai tumbuh
|
Mulai tumbuh
|
Pertumbuhan
retikula kearah bawah semua
|
3
|
Kacang hijau
|
Mulai tumbuh
|
Mulai tumbuh
|
Pertumbuhan
retikula kearah bawah semua
|
Pada pengamatan kali ini bertujuan untuk mengamati arah
gerak pertumbuhan tanaman akibat adanya gravitasi dan cahaya matahari. Dari
teori yang ada gerak tanaman dapat dibedakan berdasarkan bagian apa yang
bergerak dan faktor- faktor yang mempengaruhi gerak tersebut,diantaranya: gerak
endonom dan dan gerak etionom. Gerak etionom itu sendiri merupakan gerak yang
berupa reaksi terhadap rangsangan dari luar. Cepat lambatnya reaksi sangat
bergantung pada lama tidaknya dan keras lemahnyha rangsangan.
Gerak
etionom sendiri dapat dibagi atas gerak taksis dan gerak tropi. Gerak tropi
merupakan gerak sebagian organ tanaman dan menuju dan menjauhi sumber
rangsangan . salah satu contoh dari gerak tropi yaitu gerak geotropi. Gerak
geotropi merupakan gerak tidak bebas tubuh tumbuhan karna pengaruh gaya
gravitasi, misalnya gerak tumbuhnya ujung akar menuju pusat bumi dan merupakan
geotropi positif.
Hasil
pengamatan kelompok kami terhadap arah pertumbuhan radikula biji jagung dan
biji kedelai didapatkan hasil bahwa semua radikula biji jagung dan biji kedelai
tumbuh mengarah ke bagian bawah dari cawan petri. Hal ini karena terdapat gaya
gravitasi yangenuju pusat bumi.
Sedangkan
pada fototropisme didapatkan hasil pengamatan bahwa pertumbuhan kecambah pada
medium botol tanpa tutup alumunium foil sangat cepat, arah menyebar dan paling baik
pertumbuhanya sehingga tumbuh daun tanaman. Kecambah pada medium botol yang
ditutup dengan alumunium foil tanpa celah sedkitpun didapatkan arah pertumbuhan
kecambah menyebar namun pertumbuhan cambahnya tidak se baik pada botol tanpa
tutup alumunium foil karena belum tumbuh daun. Sedangkan pertumbuhan kecambah
pada medium botol yang terdapat lubang cahaya arah pertumbuhan kecambah menuju
pada luban cahaya tersebut
6.
DISKUSI
A. Fototropisme
1)
Bagaimana cahaya dapatmempengaruhi arah
gerak dari tanaman?
Jawab
Cahaya
merangsang tanaman yang berada di permukaan substrat untuk mendekat atau
menjauh darinya. Dan tanaman merespon rangsang tersebut dengan cara bergerak ke
arah cahaya atau menjauhi cahaya. Yang bertugas sebagai reseptor rangsang
tersebut adalah plasmodesmata.
2)
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
gerak pertumbuhan tanaman?
Jawab
Faktor
yang mempengaruhi gerak pertumbuhan tanaman adalah arah rangsang dari
rangsangan tertentu seperti, cahaya, gaya gravitasi bumi, suhu, air, ataupun
zat kimia tertentu.
3)
Tanpa cahaya apakah tanaman masih dapat
tumbuh dan kearah mana gerak pertumbuhanya?
Jawab
Berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan, biji yang ditumbuhkan di media tanpa cahaya
tetap tumbuh tetapi warna daun menjadi kuning, dengan arah tumbuh batang ke
atas.
B. Gravitropisme
1)
Bagaimanakah arah gerak akar pada
berbagai posisi biji jagung pada cawan petri percobaan ini?
Jawab
Akar dari semua
tunas biji-bijian dengan berbagai posisi menunjukkan hasil yang sama yaitu
bergerak searah dengan gravitasi atau menuju ke bawah, peristiwa ini disebut
dengan gerak gravitropisme positif.
2)
Apakah arah gerak akar tertuju pada satu
arah saja? Mengapa?
Jawab
Iya, arah
gerakan akar searah menuju ke bawah, karena pengaruh rangsang gravitasi bumi.
3)
Apakah hal ini berlaku pada keadaan
tanpa udara?
Jawab
Tidak, karena di
ruang hampa udara, gravitasi adalah sama dengan nol (0) atau tidak ada gravitasi
bumi, sehingga tanaman tidak akan terpengaruh oleh gravitasi bumi
7.
KESIMPULAN
·
Cahaya berpengaruh pada keaktifan hormon
auksin di jaringan tumbuhan dan cahaya bekerja berlawanan dengan hormon auksin.
Arah tumbuh batang tanaman adalah ke arah datangnya cahaya.
·
Gaya gravitasi bumi berpengaruh terhadap arah tumbuhnya
tanaman.
8.
DAFTAR
PUSTAKA
Darmawan
dan Baharsjah. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan . Jakarta : PT
Gramedia
Devlin,
Robert M. 1975. Plant Physiology Third Edition. New York : D. Van
Nostrand.
Dwijoseputro, W. 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta.
Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali
Press, Jakarta.
Heddy, Suwasono. 1986. Hormon tumbuhan. CV Rajawali. Jakarta.
Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.
Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.
Lakitan,
Benyamin. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Noggle,
Ray, R dan Fritzs, J. George. 1979. Introductor Plant Physiology. New
Delhi : Mall of India Private Ilmited.
Prawirohartono, S. dkk. 1991. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi
Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung.
Santoso.
2004. Fisiologi Tumbuhan. Bengkulu : Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas komentarnya mudah-mudahan bermanfaat