Jumat, 23 Desember 2011

Sejarah Nabi Muhammad SAW

Berada di Bani sa'ad

         
           satu diantara tradisi bangsa arab saat itu adalah menyusukan anak-anaknya kepada wanita lain dengan tujuan menjauhkan anaknya dari penyakit-penyakit yang ada, juga agar memperkuat jasmani anak, tubuhnya kuat dan ototnya kekar. disamping keluarga yang menyusuinya bisa melatih bahasa arab si anak. maka, Abdul Mutholib menyusukan Rosulluloh kepada salah seorang wanita dari Bani Sa'ad bin Bakar, yaitu Halimah binti Abu Duaib Abdullah bin Al-harits, suaminya adalah al-harits bin Abdul Uzza yang berjuluk Abu Kasybah dari kaibah yang sama

            saudara satu susuan yang sama dengan Rosulluloh adalah Abdulloh bin Harits, Anisah binti al-harits, Hudzafah atau judamah al-harits, yang julukanya justru lebih dikenal dari pada namanya, yaitu asy-syaima. dialah yang menyusui beliau dan juga abu sofyan bin al-harits bin abdul muthalib putra paman Rosulluloh SAW

            paman Rosulluloh yaitu hamzah bin abdul mutholib disusui juga di bani sa'ad bin bakar. pada saat Rosulluloh berada pada susuan halimah, hamzah pernah disusui oleh ibu susu beliau yang pertama dengan demikian, hamzah merupakan saudara satu susu dari dua pihak, yaitu dari tsuwaibah dan dari halimah

             halimah dapat merasakan keberkahan dengan adanya rosulluloh SAW disana, sehingga mengundang kekaguman setiap orang. berikut ini penuturanya :
sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Ishaq bahw Halimah pernah bercerita, bahwa dia pergi bersama suaminya keluar dari negerinya, dengan membawa anak susuanya bersama beberapa wanita dari bani sa'ad. dengan tujuan mencari anak yang bisa disusui. dia berkata "saat itu merupakan musim paceklik, dimana kami tidak memiliki apapun dari sisa kekayaan kami. kami pergi dengan mengendarai keledai betina berwarna putih dan seekor unta yang sudah tua sehingga tidak menghasilkan susu lagi. setiap malam kami tidak dapat memejamkan mata demi anak yang terus menerus menangis karena menahan lapar. Air susuku sudah mengering, demikian juga unta tua kami. walaupun demikian kami tetap berharap ada bantuan yang memberi jalan keluar. keledai tua yang kami tunggangi sudah mulai lemah karena kami hampir tidak pernah turun darinya, Hingga kami sampai di mekah mencari bayi yang dapat kami susui. di mekah setiap wanita dari kelompok kami menolak menyusui rosulluloh karena anak yatim, tidak mengherankan sebab kami mengharapkan balasan yang cukup dari ayah bayi yang disusui, demikian halnya aku.menurut kami anak yatim ! apa yang bisa diharapkan dari ibu dan kakeknya?
kami tidak menyukai hal itu, "Aku tidak pulang sebelum mendapatkan bayi susuhan".  lalu aku berkata "Demi Allah aku akan mengambil anak yatim itu" dan suamiku menjawab "mungkin itu lebih baik, semoga Allah menjadikanya sebagai keberkahan bagi kita"


           halimah berkata "lalu, aku mendatanginya dan mengambilnya untuk disusui. ketika aku menggendonya, aku tidak merasakan beban apapun"

          halimah melanjutkan kisahnya, ketika kami akan pulang dan menaiki keledai tunggangan kami. aku meletakkan putting susuku dibibir bayi itu, tiba-tiba bayi itu bisa menyedot air susuku yang asalnya sudah mengering sehingga dia kenyang. aku dapat menyusui anak kandungku sendiri. kemudian keduanya tertidur padahal sebelumnya kami belum pernah mendapatinya dia tertidur seperti itu, kemudian suamiku menghampiri unta tua kami, dengan tidak disangka, air susu unta itu menjadi penuh dan suamiku dapat meminumnya demikian juga aku sampai kami merasa kenyang dan kami merasakan malam itu adalah malam terbaik yang pernah kita alami. kami dapat tertidur dengan pulas dan nyaman.

            pada pagi harinya, suamiku berkata, " Demi Allah wahai Halimah, tehukah engkau sungguh engkau telah mengambil seorang bayi yang membawa keberkahan".


           Halimah menjawab sungguh aku berharap demikian, lalu halimah melanjutkan kisahnya, kemudian kami keluar dan menunggangi keledai betina kami, dan membawa bayi tersebut bersama kami. aku membawa barang bawaan di atas keledai itu sehingga seorang wanita berkata dengan takjub, Wahai halimah apakah ini keledai yang engkau tunggangi kemarin?
halimah menjawab, benar, ini adalah keledai itu. mereka mengatakan, demi allah, sungguh keledaimu semakin bertambah kuat.

          Lalu kami sampai dirumah kami di negeri bani sa'ad pada saat itu, kami tidak melihat sepetak tanah kami yang lebih subur dari itu, domba-domba kami datang dalam keadaan yang sudah kenyang serta susu-susu yang sudah penuh padanya. Lalu kami memerahnya dan meminumnya, sementara orang lain tidak ada yang memerah susu hewan gembalanya karena kelenjar susu telah kempis sehingga mereka memaki gembalanya, celakalah kalian, gembalakan domba kalian seperti pengembala putri Abu Duaib, tetapi domba mereka tetap pulang dalam keadaan lapar dan tidak setetes pun susu yang dapat diperah, sedangan hewan gembalaan milik kami pulang dalam keadaan kenyang dan air susu yang penuh.

          selama menyusui Rosululloh Saw, kami terus-menerus mendapatkan keberkahan dan tambahan rejeki, setelah dua tahun kami pun menyapihnya dan diapun tumbuh dengan baik tidak seperti anak-anak yang lainya dia mimiliki tubuh yang kokoh dan kuat

          kemudian kami membawanya kepada ibunya, meskipun kami berharap anak itu dapat menetap dengan kami sebab betapa banyak keberkahan yang dibawanya, lalu aku (kata halimah) berkata pada Aminah, andai engkau izinkan anak kami tetap bersama kami ini sampai dewasa sebab aku khawatir terserang penyakit yang ada di mekah, kami terus memohon dan merayu ibunya, sehingga ia berkenan mengembalikan anak itu pada kami

sumber : Naskah Klasik dan Naskak Terbaru Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfury

untukmu

Ya ALLAH......
Ya RABBi......
Kala sunyi kau dampingi
lara hati kau temani
meski cabi-cabik merobek hati
busur tak terkendali

mata terpejam mulut terbungkam
kaki mati tengan tergenggam
tertatih tatih....gelap kalbu
terbata bata..... kian deru

ya allah......
ya rabbi......
syukurku hanya untukMu

Jumat, 16 Desember 2011

Campursari




02 Banyu kali - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 4.26 MB
04 Blebes - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 3.86 MB
06 Jambu Alas - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 3.05 MB

India






raone15 (www songs pk) - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 5.49 MB
raone13 (www songs pk) - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 6.42 MB
01 - Kaho Naa Pyaar Hai (Mp3Hungama com) - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 6.47 MB
03 - Pyaar Ki Kashti Mein (Mp3Hungama com) - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 5.44 MB
06 - Dil Ne Dil Ko Pukara (Mp3Hungama com) - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 7.27 MB
08 - Believe In Love (Mp3Hungama com) - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 2.73 MB

hiburan

aankhein-khuli-hon-ya- [www bollywoodmp com] - Indowebster.com Date upload: 16-Dec-2011 Size: 52.64 MB

Sejarah Nabi Muhammad SAW

masa kelahiran nabi 
MUHAMMAD SAW

          Rosulluloh SAW dilahirkan ditengah keluarga bani Hasyim, di mekah pada senin pagi tanggal 9 Robi'ul awwal, yaitu pada awal tahun ketika peristiwa gajah terjadi. atau setelah empat puluh tahun kekuasaan kisra anusyirwan. menurut penelitian ulama terkenal yaitu Muhammad Sulaiman al-manshurfury dan penelitian astronomi Mahmud Fasya, bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April tahun 571 M.

          Ibnu sa'ad meriwayatkan bahwa ibunda Rosulluloh SAW berkata, "ketika aku melahirkanya, aku melihat ada cahaya yang keluar dari kemaluanku dan menyinari istana-istana negeri syam".

          hal serupa juga diriwayatkan oleh Ahmad, ad-darimi, dan yang lainya. diriwayatkan bahwa telah terjadi irhas, yang menunjukkan bukti penguat kerosulan Muhammad SAW ketika beliau dilahirkan. diantaranya adalah runtuhnya 14 balkon di istana kisra dan padamnya api yang disembah oleh orang-orang Majusi serta hancurnya Gereja-gereja disekitar Buhairah yang amblas ditelan bumi. hal ini diriwayatkan oleh Ath-Thabari, Baihaqi, dan yang lainya. walaupun tidak ada sanad yang kuat dalam meriwayatkan kejadian tersebut.

          setelah aminah melahirkan dia mengirim utusan kepada Abdul Muthallib, kakek rosulluloh untuk menyampaikan kabar gembira tersebut. Abdul Muthallib datang dengan penuh kegembiraan, lalu dia masuk kedalam ka'bah dan berdoa kepada Allah SWT seraya bersyukur kepadaNya, kemudian dia memilah nama Muhammad untuk beliau. pada saat itu, orang-orang arab belum pernah mengenal nama tersebut. pada hari ke-tujuh, beliau di khitan sebagaimana orang-orang arab biasa melaksanakanya.

          Wanita yang pertama menyusui beliau setelah ibunya adalah Tsuwibah, salah seorang hamba sahaya Abu Lahab, pada hari ke-tujuh kebetulan dia sedang menyusui anaknya yang bernama Masruh. sebelum rosulluloh SAW, wanita ini juga yang menyusui Hamzam bin Abdul Muthollib, setelah itu abu salamah bin abdul asad al Makhzumi.

sumber : Naskah Klasik dan Naskah Terbaru " Syaikh shafiyyurrahman Al-Mubarakfury

Kamis, 15 Desember 2011

sejarah

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al Qur’an dan menangis.

pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit.

Dia, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul. Pada hari kiamat nanti ketika semua ahli ibadah dipanggil disuruh masuk surga, dia justru dipanggil agar berhenti dahulu dan disuruh memberi syafa’at, ternyata Allah memberi izin dia untuk memberi syafa’at sejumlah qobilah Robi’ah dan qobilah Mudhor, semua dimasukkan surga tak ada yang ketinggalan karenanya. Dia adalah “Uwais al-Qarni”.

Ia tak dikenal banyak orang dan juga miskin, banyak orang suka menertawakan, mengolok-olok, dan menuduhnya sebagai tukang membujuk, tukang mencuri serta berbagai macam umpatan dan penghinaan lainnya. Seorang fuqoha’ negeri Kuffah, karena ingin duduk dengannya, memberinya hadiah dua helai pakaian, tapi tak berhasil dengan baik, karena hadiah pakaian tadi diterima lalu dikembalikan lagi olehnya seraya berkata :
“Aku khawatir, nanti sebagian orang menuduh aku, dari mana kamu dapatkan pakaian itu, kalau tidak dari membujuk pasti dari mencuri”.
Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tak punya sanak famili kecuali hanya ibunya yang telah tua renta dan lumpuh. Hanya penglihatan kabur yang masih tersisa. Untuk mencukupi kehidupannya sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing.
Upah yang diterimanya hanya cukup untuk sekedar menopang kesehariannya bersama Sang ibu, bila ada kelebihan, ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya.

Kesibukannya sebagai penggembala domba dan merawat ibunya yang lumpuh dan buta, tidak mempengaruhi kegigihan ibadahnya, ia tetap melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad SAW. yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tak ada sekutu bagi-Nya.

Islam mendidik setiap pemeluknya agar berakhlak luhur. Peraturan-peraturan yang terdapat di dalamnya sangat menarik hati Uwais, sehingga setelah seruan Islam datang di negeri Yaman, ia segera memeluknya, karena selama ini hati Uwais selalu merindukan datangnya kebenaran. Banyak tetangganya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengarkan ajaran Nabi Muhammad SAW secara langsung.

Sekembalinya di Yaman, mereka memperbarui rumah tangga mereka dengan cara kehidupan Islam. Alangkah sedihnya hati Uwais setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka itu telah “bertamu dan bertemu” dengan kekasih Allah penghulu para Nabi, sedang ia sendiri belum.

Kecintaannya kepada Rasulullah menumbuhkan kerinduan yang kuat untuk bertemu dengan sang kekasih, tapi apalah daya ia tak punya bekal yang cukup untuk ke Madinah, dan yang lebih ia beratkan adalah sang ibu yang jika ia pergi, tak ada yang merawatnya Di ceritakan ketika terjadi perang Uhud Rasulullah SAW mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya.

Kabar ini akhirnya terdengar oleh Uwais. Ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada beliau SAW, sekalipun ia belum pernah melihatnya. Hari berganti dan musim berlalu, dan kerinduan yang tak terbendung membuat hasrat untuk bertemu tak dapat dipendam lagi.

Uwais merenungkan diri dan bertanya dalam hati, kapankah ia dapat menziarahi Nabinya dan memandang wajah beliau dari dekat ? Tapi, bukankah ia mempunyai ibu yang sangat membutuhkan perawatannya dan tak tega ditingalkan sendiri, hatinya selalu gelisah siang dan malam menahan kerinduan untuk berjumpa.
Akhirnya, pada suatu hari Uwais mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan memohon izin kepada ibunya agar diperkenankan pergi menziarahi Nabi SAW di Madinah. Sang ibu, walaupun telah uzur, merasa terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Beliau memaklumi perasaan Uwais, dan berkata :
“Pergilah wahai anakku ! temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa, segeralah engkau kembali pulang”.

Dengan rasa gembira ia berkemas untuk berangkat dan tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkan serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sambil menciumi sang ibu, berangkatlah Uwais menuju Madinah yang berjarak kurang lebih empat ratus kilometer dari Yaman.

Medan yang begitu ganas dilaluinya, tak peduli penyamun gurun pasir, bukit yang curam, gurun pasir yang luas yang dapat menyesatkan dan begitu panas di siang hari, serta begitu dingin di malam hari, semuanya dilalui demi bertemu dan dapat memandang sepuas-puasnya paras baginda Nabi SAW yang selama ini dirindukannya.

Tibalah Uwais al-Qarni di kota Madinah. Segera ia menuju ke rumah Nabi SAW, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam. Keluarlah sayyidatina ‘Aisyah r.a., sambil menjawab salam Uwais. Segera saja Uwais menanyakan Nabi yang ingin dijumpainya. Namun ternyata beliau SAW tidak berada di rumah melainkan berada di medan perang. Betapa kecewa hati sang perindu, dari jauh ingin berjumpa tetapi yang dirindukannya tak berada di rumah.

Dalam hatinya bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi SAW dari medan perang. Tapi, kapankah beliau pulang ? Sedangkan masih terngiang di telinga pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman,” Engkau harus lekas pulang”. Karena ketaatan kepada ibunya, pesan ibunya tersebut telah mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi SAW. Ia akhirnya dengan terpaksa mohon pamit kepada sayyidatina ‘Aisyah r.a. untuk segera pulang ke negerinya. Dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi SAW dan melangkah pulang dengan perasaan haru.

Sepulangnya dari perang, Nabi SAW langsung menanyakan tentang kedatangan orang yang mencarinya. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Uwais al-Qarni adalah anak yang taat kepada ibunya. Ia adalah penghuni langit (sangat terkenal di langit). Mendengar perkataan baginda Rosulullah SAW, sayyidatina ‘Aisyah r.a. dan para sahabatnya tertegun.

Menurut informasi sayyidatina ‘Aisyah r.a., memang benar ada yang mencari Nabi SAW dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Rosulullah SAW bersabda :
“Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.”

Sesudah itu beliau SAW, memandang kepada sayyidina Ali k.w. dan sayyidina Umar r.a. dan bersabda :
“Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah do’a dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi”.

Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. telah di estafetkan Khalifah Umar r.a. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarni, sang penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kepada sayyidina Ali k.w. untuk mencarinya bersama.

Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka. Diantara kafilah-kafilah itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka.

Suatu ketika, Uwais al-Qorni turut bersama rombongan kafilah menuju kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang datang dari Yaman, segera khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorni.

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, Khalifah Umar r.a. dan sayyidina Ali k.w. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan sholat. Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman.

Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW. Memang benar ! Dia penghuni langit. Dan ditanya Uwais oleh kedua tamu tersebut, siapakah nama saudara ? “Abdullah”, jawab Uwais.

Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan :
“Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?”

Uwais kemudian berkata: “Nama saya Uwais al-Qorni”.

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali k.w. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka.

Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah:
“Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”. Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata: “Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda”.

Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorni akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar r.a. berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya.

Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata :
“Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi."

Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya. Tapi ada seorang lelaki pernah bertemu dan di tolong oleh Uwais , waktu itu kami sedang berada di atas kapal menuju tanah Arab bersama para pedagang, tanpa disangka-sangka angin topan berhembus dengan kencang.

Akibatnya hempasan ombak menghantam kapal kami sehingga air laut masuk ke dalam kapal dan menyebabkan kapal semakin berat. Pada saat itu, kami melihat seorang laki-laki yang mengenakan selimut berbulu di pojok kapal yang kami tumpangi, lalu kami memanggilnya. Lelaki itu keluar dari kapal dan melakukan sholat di atas air.

Betapa terkejutnya kami melihat kejadian itu.
“Wahai waliyullah,” Tolonglah kami !” tetapi lelaki itu tidak menoleh. Lalu kami berseru lagi,”

Demi Zat yang telah memberimu kekuatan beribadah, tolonglah kami!”Lelaki itu menoleh kepada kami dan berkata:
“Apa yang terjadi ?”

“Tidakkah engkau melihat bahwa kapal dihembus angin dan dihantam ombak ?”tanya kami.

“Dekatkanlah diri kalian pada Allah !” katanya.

“Kami telah melakukannya.”

“Keluarlah kalian dari kapal dengan membaca bismillahirrohmaanirrohiim!”

Kami pun keluar dari kapal satu persatu dan berkumpul di dekat itu. Pada saat itu jumlah kami lima ratus jiwa lebih. Sungguh ajaib, kami semua tidak tenggelam, sedangkan perahu kami berikut isinya tenggelam ke dasar laut. Lalu orang itu berkata pada kami ,
”Tak apalah harta kalian menjadi korban asalkan kalian semua selamat”.

“Demi Allah, kami ingin tahu, siapakah nama Tuan ?” Tanya kami.

“Uwais al-Qorni”. Jawabnya dengan singkat.

Kemudian kami berkata lagi kepadanya,
”Sesungguhnya harta yang ada di kapal tersebut adalah milik orang-orang fakir di Madinah yang dikirim oleh orang Mesir.”

“Jika Allah mengembalikan harta kalian. Apakah kalian akan membagi-bagikannya kepada orang-orang fakir di Madinah?” tanyanya.

“Ya,” jawab kami.

Orang itu pun melaksanakan sholat dua rakaat di atas air, lalu berdo’a. Setelah Uwais al-Qorni mengucap salam, tiba-tiba kapal itu muncul ke permukaan air, lalu kami menumpanginya dan meneruskan perjalanan. Setibanya di Madinah, kami membagi-bagikan seluruh harta kepada orang-orang fakir di Madinah, tidak satupun yang tertinggal.

Beberapa waktu kemudian, tersiar kabar kalau Uwais al-Qorni telah pulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburnya. Di sana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai.

Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya. Dan Syeikh Abdullah bin Salamah menjelaskan, “ketika aku ikut mengurusi jenazahnya hingga aku pulang dari mengantarkan jenazahnya, lalu aku bermaksud untuk kembali ke tempat penguburannya guna memberi tanda pada kuburannya, akan tetapi sudah tak terlihat ada bekas kuburannya.

(Syeikh Abdullah bin Salamah adalah orang yang pernah ikut berperang bersama Uwais al-Qorni pada masa pemerintahan sayyidina Umar r.a.) Meninggalnya Uwais al-Qorni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak dikenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais adalah seorang fakir yang tak dihiraukan orang.

Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, di situ selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu. Penduduk kota Yaman tercengang.

Mereka saling bertanya-tanya :

“Siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais al-Qorni ? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya hanyalah sebagai penggembala domba dan unta ? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau telah menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal."

Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang di turunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya siapa “Uwais al-Qorni” ternyata ia tak terkenal di bumi tapi menjadi terkenal di langit.


Sumber :
wikipedia.org

Perkemahan

PERKASA
Perkemahan satu yayasan
Pesantren Sabilil Muttaqien PSM Tanen, Rejotangan Tulungagung

Perkemahan satu yayasan ini adalah merupakan event akhir penutup kegiatan belajar mengajar yang diadakan oleh yayasan PSM (Pesantren Sabilil Muttaqien) Desa Tanen, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, perkemahan ini diikuti oleh seluruh santri peserta didik pesantren PSM Tanen ini yang terdiri dari
  1. SD Islam Tanen
  2. MTs PSM Tanen
  3. MAN Rejotangan
dengan susunan santri SD dan MTs menjadi peserta kegiatan dan santri SMA merupakan panitia kegiatan, seluruh santri yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias sekali, berikut adalah gambaran kegiatan perkemahan tersebut

Upacara Pembukaan
Peserta MTs

Pratama

Peserta dari SDI Tanen

Petugas Upacara dari SDI Tanen

Kepala Sekolah SDI Tanen
Upacara pembukaan diikuti oleh seluruh peserta kegiatan perkemahan satu yayasan, kegiatan dilaksanakan selama 2hari satu malam untuk peserta SDI Tanen dan ada waktu perpanjangan sahari lagi untuk peserta MTs, jadi 3hari 2 malam untuk peserta tingkat MTs, kegiatan ini dibuka oleh bapak kepala sekolah SDI PSM Tanen pada jum'at siang !

Pendirian Tenda
Peserta SDI

Peserta MTs

Lapangan Utama

Peserta SDI dan kakak Pembina

Peserta SDI

Peserta MTs

Peserta SDI

Peserta MTs

Peserta MTs

Peserta MTs

Antusias peserta dalam pendirian tenda sangat besar sekali, memberikan gambaran betapa semangatnya generasi muda, betapa tangguhnya generasi muda, senuyum yang mereka berikan seolah mengalihkan dunia untuk perhatian, dan kasih sayang mereka.

selain pendirian tenda berikut adalah gambaran kegiatan perkemahan
permainan atau Outbond
Persiapan

intruksi dari pembina

Peserta permainan memperhatikan intruksi dengan begitu antusias

Intruksi dari pembina

Permanian

Permainan

Aksi

Baku mutu lingkungan

Pengelolaan lingkungan hidup
Baku mutu lingkungan
14 Desember 2011

Baku mutu lingkunga
Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi,
atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup, (UU No. 23 Tahun 1997)

Pencemaran
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,
energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya, (UU No. 23 Tahun 1997)

Berbagai kasus yang terjadi
Memenuhi BML limbah cair namun pencemaran tetap terjadi
Karena
a.       Baku mutu limbah cair hanya berdasarkan teknologi
b.      Belum memperhitungkan daya tampung badan air penerima
Limbah
Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan, Bahan berbahaya dan beracun adalah setiap bahan yang karena sifat atau konsentrasi, jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain, Limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/ atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain


Strategi pengelolaan lingkungan
a.       Sebelum 1990
                                i.            Bersifat pasif atau reaktif
                              ii.            Hukum mudah disuap
Pengolahan>kontrol>preventif
b.      Sesudah 1990
                                i.            Bersifat proaktif
Meminimalisasi dampak dan limbah dengan melakukan pengelolaan pada beginning of pipe treatment atau pendekatan teknologi pencegahan dampak dan limbah (hasil KTT Bumi di rio de jeineiro 1992)
Preventif>kontrol>pengolahan


Semua kegiatan industri dituntut untuk melaksanakan penyempurnaan berkelanjutan
Karena
Pengolahan limbah tidak menyelesaikan masalah dengan tuntas

Reduksi (R) pada sumber preventif
a.       Bahan baku
b.      Operasi
c.       Teknologi
d.      Produk

Pemanfatan limbah (3R) Kontrol
a.       Reused
b.      Recycle
c.       Recovery

Pengolahan limbah
a.       Gas
b.      Padat
c.       Cair


Contoh DPS (Daerah Pengaliran Sungai) Kali brantas

Rabu, 14 Desember 2011

Bukit kandung

Bukit Kandung,
       Bukit kandung merupakan salah satu panorama kenanpakan alam yang memiliki nuansa estetika, menarik dan indah untuk dikunjungi, bukit kandung ini terletak disebuah areal pelosok yang berbatasan antara dua yaitu desa tanen, kecamatan rejotangan kabupaten tulungagung, dan desa yang biasa dikenal dengan belitar selatan. sehingga bukit ini ada di antara dua lokasi tersebut dan terbagi daerahnya menjadi dua bagain desa tersebut. tak jauh dari bukit ini bila kita melakukan perjalanan ke arah selatan maka akan menjumpai laut lepas yaitu laut selatan, dibibir laut atau yang biasa disebut dengan pantai yaitu pantai molang. di bukit ini terdapat banyak kenampakan alam yang memberikan rasa nyaman penggunjung sehingga tak sedikit yang betah berlama-lama untuk tetap di lokasi bukit ini, di bukit ini juga tersedia tempat-tempat alami yang menarik untuk dijadikan ground dan areal bermain dan piknik diantara lain:
Bumi perkemahan

bumi perkemahan itulah yang pantas bagi sebutan  sepetak tanah pada salah satu areal didalam bukit kandung ini, hal ini dikarenakan ground-ground yang tersedia disini memiliki rasa kenyamanan untuk dijadikan lokasi pembuatan base camp, tak sedikit pada hampir setiap minggunya kegiatan-kegiatan pendidikan karakter, kepemimpinan dan ketrampilan dilaukan dilokasi bumi perkemahan ini, salah satu contoh kegiatannya adalah sebagi berikut

Perkemahan
Pelatihan kepemimpinan




kegiatan repling


selain berbagai kegiatan pengembangan softskill di areal bumi perkemahan bukit kandung, daerah ini juga memiliki wisata yang menarik yaitu sebuah kenampakan alam berupa air terjun yang biasa di sebut oleh warga sekitar dengan nama "GEROJOKAN SEWU", kenapa demikian, hal ini dikarenakan ketika musim penghujan datang air terjun ini merupakan akses drainase aliran air hujan yang paling utama, karena pada bagian tebing dari air terjun ini terdapat lubang-lubang yang terbentuk alami akibat derasnya aliran air yang mengalir pada musim penghujan datang debit air banyak yang melalui lubang-lubang tersebut dalam proses pengaliranya, sehingga nampak dari kejauhan seolah tebing dari air terjun ini mengeluarkan semburan air dari dalam tanah dan jumlah semburan ini ada berpuluh-puluh semburan atau lubang, sehingga masyarakat sekitar lebih nyaman menyebutnya degan nama gerojokan sewu tersebut

Air terjun

Nuansa keindahan bukit ini nampaknya bukan hanya saja dinikmati oleh penduduk alsi namung juga merembah  ke wisatawan-wisatawan penjuru dunia, salah satu wisatawan tersebut adalah rombongan wisatawan asing dari negara Belgia

 




Ilmu Ekologi


Ekologi serta peranannya

Nama : Akhmad Kharish Fahmi
NIM / Prodi : 081014009 / S1 Biologi
No. Hp : 08133058476

Pendahuluan

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.


Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari alam. Struktur disini menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk kerapatan/kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara (materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan keadaan sistem tersbut. Sedangkan fungsinya menggambarkan hubungan sebab akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.


Pada dasarnya ekologi adalah ilmu dasar yang tidak mempraktekkan sesuatu tetapi suatu ilmu tempat mempertanyakan dan menyelidik yang berkaitan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang relevan dengan kehidupan (peradaban) manusia


Pada pembagiannya ekologi dibagi menjadi :

1.      Autekologi : membahas penkajian individu organisme atau individu atau spesies yang penekanannya pada sejarah-sejarah hidup dan kelakuan dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
2.      Sinekologi : membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi bersama sebagai satuan

Sebagai contoh bila diadakan suatu studi mengenai hubungan suatu jenis pohon tersebut terhadap lingkungan, pengkajian itu aka bersifat autekologi. Apabila studi itu memperhatikan atau mengenai hutan di mana jenis pohon itu tumbuh , pendekatannya bersifat sinekologi

Ekosistem dan lingkungan

            Di alam terdapat organisme hidup (makhluk hidup) dengan lingkungannya yang tidak hidup saling berinteraksi berhubungan erat tak terpisahkan dan saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain yang merupakan suatu sistem. Dalam hal ini makhluk hidup lazim disebut biotik, dari asal kata bi  berarti hidup. Lingkungan yang tidak hidup disebut abiotik dari asal kata a dan bi berarti tidak hidup. Di dalam sistem tersebut terdapat dua aspek penting yaitu arus energi (aliran energi) dan daur materi atau disebut juga daur  mineral atau siklus mineral ataupun siklus bahan di samping adanya sistem informasi. Aliran energi dapat terlihat pada struktur makanan, keragaman biotik dan siklus bahan (yakni pertukaran bahan-bahan antara bagian yang hidup dan tidak hidup). sistem tersebut disebut ekosistem.

           
            Menurut Undang-undang Lingkungan Hidup (UULH,1982) ekosistem adalah tatanan kesatuan secara menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Perlu diketahui bahwa di dalam ekosistem terdapat makhluk hidup dan limgkungannya. Makhluk hidup terdiri dari tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar individu . Menurut UULH tahun 1982 bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.


            Kaidah-kaidah ekosistem antara lain adalah suatu ekosistem diatur dan dikendalikan secara ilmiah, mempunyai daya kemampuan yang optimal dalam keadaan berimbang, terdapat interaksi antara seluruh unsur-unsur lingkungan yang saling mempengaruhi baik antara komponen biotis dengan komponen abiotis, sesama komponen biotis atau sesama komponen abiotis.


Komponen ekosistem dibagi berdasarkan dari segi makanan (trophik) serta dari segi keperluan deskriptif. Dari segi makanan sendiri dibagi lagi menjadi dua komponen yang biasanya terpisah-pisah dalam waktu dan ruang tertentu yakni:
1.    Komponen autotrof (memberi makanan sendiri), di sini terjadi pengikatan energi sinar matahari
2.    Komponen heterotrof (memakan yang lainnya) di sini terjadi pemakaian, pengaturan kembali dan perombakan bahan-bahan yang kompleks

Dari segi keperluan deskriptif terdiri dari :
1.    Komponen abiotik :
a)    Senyawa-senyawa anorganik (C, H, CO2, H2O dan lainnya) yang terlibat dalam siklus bahan atau mineral
b)   Senyawa-senyawa organic (protein, kerbohidrat, lemak dan yang lainnya) yang menhubungkan biotik dan abiotik
c)    Iklim (suhu dan factor fisik lainnya)
d)   Air

2.    Komponen biomas :
a)    Prosusen, organisme autotropik, pada umumnya tumbuhan hijau yang mampu menghasilkan atau membentuk makanan dari senyawa-senyawa anorganik yang sederhana
b)   Makro-konsumer atau phagotrof, organisme-organisme heterotrof, terutama binatang-binatang yang mencernakan organisme-organisme atau bagian bahan organik
c)    Mikro-konsumer, saprotrof (sapro = merombak) atau osmotrof, organism heterotrof terutama bakteri dan jamur  yang merombak senyawa-senyawa kompleks daripada protoplasma mati. Mengisap beberapa dari hasil perombakan dan melepaskan bahan makanan anorganik yang dapat digunakan oleh produsen. Menghasilkan senyawa organik sebagai sumber energi yang dapat menghambat atau merangsang komponen biotik lainnya dalam ekosistem


Perbedaan ekosistem yang satu dengan yang lain dapat ditentukan oleh:
1.      Jumlah jenis organisme produsen.
2.      Jumlah jenis organism konsumen
3.      Jumlah keanekaragaman mikroorganisme
4.      Jumlah dan macam komponen abiotik
5.      Kompleksitas interaksi antar komponen
6.      Berbagai proses yang berjalan dalam ekosistem


Ekosistem mempunyai keteraturan, berwujud sebagai kemampuan untuk memelihara diri-sendiri, mengatur sendiri, serta mengadakan keseimbangan kembali. Oleh karena itu dalam system kehidupan ada kecenderungan untuk melawan perubahan atau usaha agar berada dalam suatu keseimbangan (homeostatis). Homeo = sama, statis = berdiri, jadi homeostatis merupakan kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam system secara keseluruhan. Fakto-faktor yang mengaturnya sangat rumit yang meliputi :
1.    Mekanisme yang mengatur penyimpanan bahan-bahan
2.    Pelepasan hara makanan
3.    Pertumbuhan organism dan produksi
4.    Dekomposisi bhan-bahan organik
Di sini terlihat bahwa ekosistem mampu memelihara dan mengatur sendiri. Hal ini sama dengan yang dilakukan oleh komponen populasi dan organisme-organisme lainnya.


            Setiap individu dalam suatu ekosistem akan mengalami adaptasi terhadap lingkungannya yang telah berubah itu. Pengertian mengenai adaptasi ini dapat bersifat dinamik dan dapat pula bersifat statik. Adaptasi yang bermakna dinamik merupakan suatu proses penyesuaian diri kepada suatu proses. Bentuk adaptasi ada :
1.      Adaptasi morfologis : yaitu adaptasi yang berhubungan dengan seperti pada kekuatan batang atau bentuk daun.
2.      Adaptasi fisiologis : yaitu usaha penyesuaian diri yang menghasilkan ketahanan terhadap parasit, kemampuan yang menghasilkan ketahanan terhadap parasit, kemampuan yang lebih besar dalam mengambil unsur hara atau tahan terhadap kekeringan

Habitat adalah tempat hidup makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai habitat yang sesuai dengan kebutuhannya. Apabila terjadi gangguan atau perubhan yang cepat makhluk tersebut mungkin akan mati atau pergi mencari habitat yang lain yang cocok. Akan tetapi jika terjadi perubahan secara perlahan atau berevolusi, lama kelamaan makhlukyang ada disitu akan berusaha melakukan penyesuaian diri, atau beradaptasi yang akhirnya mungkin akan terjadi jenis baru. Relung atau niche merupakan cara hidup dari makhluk hidup dalam habitatnya


Daya dukung lingkungan (carrymg capacity) merupakan batas teratas dari pertumbuhan suatu populasi, di atas mana jumlah populasi itu tidak lagi dapat didukung oleh sarana, sumber daya dan lingkungan yang ada. Ada makhluk yang mempunyai strategi hidup dengan memperhatikan daya dukung lingkungan. Makhluk tersebut akan menekan populasinya apabila jumlahnya sudah mendekati batas daya dukung tersebut. Namun ada pula makhluk hidup yang tidak peduli dengan batas daya dukung itu dan mereka akan berkembang biak menurut nalurinya.


Untuk lebih mempermudah memahami ekosistem maka dapat dibagi menjadi ekosistem alami dan ekosistem buatan
-     Ekosistem buatan
Komponen-komponen biasanya kurang lengkap, memerlukan subsidi energi, memerlukan pemeliharanatau perawatan, mudah terganggu, dan mudah tercemar. Ekosistem buatan lebih rentan terhadap [erubahab atau tidak mantap.
-     Ekosistem alami
Komponen-komponennya lebih lengkap, tidak memerlukan pemeliharaan atau subsidi energi, dan selalu dalam keseimbangan. Ekosisitem ini lebih mantap dan tidak mudah terganggu. Berdasarkan habitat ekosistemnya dapat dibagi :
1.    Ekosistem mangrove.
2.    Ekosistem pantai.
3.    Ekosistem rawa.
4.    Sungai dan danau.
5.    Hutan dataran rendah.
6.    Gunung.
7.    Gua.
Ekosistem dapat juga dapat dibedakan berdasarkan tipe-tipe biom atau unit-unit komunitas besar, yang terdiri dari formasi vegetasi dan hewan atau unsur-unsur lainnya. Biom adalah sekelompok ekosistem darat pada sebuah benua yang mempunyai struktur dan fisiognomi vegetasi yang sama sifat-sifat lingkungan yan sama dan mempunyai karakteristik komunitas hewan yang sama pula. Di Indonesia mempuinyai bebrapa tipe biom yaitu :
1.      Hutan hujan
2.      Hutan musim
3.      Savana
4.      Padang rumput






Daftar pustaka

Irwan, Z.D. 2010 .Prinsip-prinsip Ekologo Ekosistem, Ilngkungan dan Pelestariaannya. Bumi Aksara. Jakarta
Odum, E.P. 1971.Fundamentals of Ecology.W.B. Saunders Company. London
UULH 1982, Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. KLH, Jakarta
Whittaker, R.H. 1973. Communities anf Ecosystem. Mcmillan Pub.Co, Inc. New York