TENTANG WILAYAH PERAIRAN
Menurut ondara (1986) yang dimaksud dengan perairan tawar (perairan darat) adalah semua badan air di permukaan bumi arah ke darat dari garis pasang surut terendah baik berair tawar maupun payau. Perairan tawar terbagi atas perairan umum (tempat orang bebas melakukan penangkapan ikan atau juga pemeliharaan ikan) dan perairan budidaya (milik perorangan tempat memelihara ikan).
Di Indonesia terdapat lebih kurang 18.316.265 hektar perairan tawar, yang terdiri atas 17.955.154 hektar perairan umum dan 361.099 hektar perairan budidaya (Ditjenkan, 1985). Padan tahun 2001 menurut direktorat jenderal budidaya, luas perairan tawar tersebut mengalami penurunan Karena terjadi perubahan peruntukan diantaranya menjadi daerah pemukiman dan industri. Diperkirakan pada tahun 2001, luas perairan tawar tinggal 3.142.600 hektar (kismiyati, 2009).
Secara fisiologis perairan umum di Indobesia dapat dibedakan menjadi empat tipe perairan, yaitu :
1. Perairan yang mengalir atau sungai dengan air yang berasal dari limpasan salah satu satuan hidrologi (daerah aliran sungai = DAS)
2. Danau atau waduk, merupakan perairan alami dan perairan buatan yang dapat dibedakan dari perairan mengalir atas dasar ditemukanya stratidikasi lapisan perairan.
3. Perairan rendah (wetland). Merupakan suatu habitat dimana muka air tanah, baik tawar maupun asin berada di dekat permukaan tanah serta ditumbuhi vegetasi yang tahan terhadap penggenangan yang relative tetap (water logging).
4. Perairan estuaria yaitu perairan yang berada di daerah peralihan antara perairan tawar dan perairan laut dan merupakan daerah transisi.
Perairan budidaya terdiri atas kolam air tawar dan kolam air payau serta eawah tempat pemeliharaan ikan.
Jika air hujab mengalir di ats permukaan daratan (eun off)m sebagian dari air hujan tersebut akan hilang melalui evaporasi dan infiltrasi, sedangkan yang lainu\ya akan masuk ke dalam sungai, danau dan perairan darat lainya. Wilayah didaratan yang menyumbang run off permukaan ke dalam sungai, danau atau perairan tertentu ini dinamakan daerah aliran sungai atau DAS atau Drainase Basin,
Ditinjau dari prespektif global, lebih dari 70% permukaan bumi ditutup oleh air, namun 97% bya hanya berupa air laut dan hanya 3% berupa air tawar (Miller, 2002). Dari 3% air atawar yang ada, 76,5% tersimpan dalam bentuk es di kutub, 23% berupa air tanah (Ground water) dan kurang dari 1% tersedia bagi biota termasuk manusia. Air tawar yang tersedia bagi organism ini tersimpan di dalam danau atau waduk, lapisan tanah permukaan, sungai dan atmosfer.
Walaupun bumi memiliki perairan tawar yang hanya sebagian kecil dari permukaanya, tetapi kepentinganya bagi manusia sangat besar karena alasan-alasan sebagai berikut :
1. Sebagai sumber daya yang mampu mendukung produksi bahan mentah (ikan, udang dan biota akuatik lainya)
2. Sebagai komoditas atau sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan akan air minum, keperluan pemukiman, industry, pertanian dan berperan sebagai penunjang sarana rekreasi, walaupun air laut melimpah tetapi biaya pengolahanya sangat mahal.
3. Ekosistem perairan tawar merupakan alat yang baik dan murah untuk system pembungan limbah.
4. Komponen air tawar merupakan bottle neck dalam siklus gidrologi.
Daftar Pustaka
Miller, Jr. G. T. 2002. Living in the Environment, Principles, Connections and Solutions. Thomsons Learning Inc. Wadwosrth Group. Belmont.
Ondara. 1986.Limnologi dan Perikanan. Prosiding Ekspose Limnologi dan Pembangunan. Puslitbang limnology LIPI. Bogor.
Sugianto, Agoes. 2010. Ekologi Perairan Tawar. Surabaya : Airlangga Ubiversity Press.